Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kalah Pilpres Tidak Relevan Dorong Munaslub Golkar

Kompas.com - 10/07/2009, 13:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kegagalan ketua umum dalam membawa partai menang dalam pemilu legislatif atau pemilu presiden dinilai tidak cukup menjadi alasan yang signifikan untuk mendorong diselenggarakannya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar hanya mengatur bahwa Munaslub dapat diselenggarakan jika terdapat kader yang melakukan pelanggaran berat atau pidana, terjadi perpecahan dalam partai atau terdapat pelanggaran terhadap AD/ART partai. Persyaratan lainnya, jika Munaslub diusulkan oleh lebih dari dua pertiga dari anggota.

Hal ini disampaikan Ketua DPP Partai Golkar Syamsul Ma'arif kepada Kompas.com, Jumat (10/7), menanggapi wacana Munaslub untuk menggeser Jusuf Kalla dari Ketua Umum Golkar menyusul indikasi kekalahan pasangan capres dan cawapres Jusuf Kalla dan Wiranto dalam Pemilu Presiden 2009. "Kalau kalah itu dijadikan alasan untuk mengadakan Munaslub, itu tidak relevan," tutur Syamsul.

Namun, ungkap Syamsul, akan berbeda jika memang diusulkan lebih dari dua pertiga jumlah anggota. Itu pun, tegasnya, tetap harus disertai alasan yang masuk akal untuk menyelenggarakan Munaslub.

Dijelaskan, berdasarkan hasil Rapimnas terakhir, Partai Golkar akan mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) di bulan Desember dengan didahului Musyawarah Daerah di masing-masing wilayah di sekitar bulan Agustus. "Tapi kalau mau Munas dipercepat bisa. Hanya saja, kalau daerah-daerah mau begitu, ya harus Rapimnas lagi sebelumnya," tandas Syamsul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com