Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habis-habisan dan Kini Tambah Miskin

Kompas.com - 19/03/2009, 09:56 WIB

Apakah itu politik uang? ”Hal itu menjadi kebiasaan. Ini yang menjadi tantangan bagi caleg miskin seperti saya,” kata Agung Putri. Ia tidak pernah menghitung uang yang telah dikeluarkan. ”Saya bisa pusing jika memikirkan uang. Pokoknya, jika ada uang, baik dari diri sendiri maupun bantuan teman, dipakai saja,” lanjutnya.

Agung Putri mengakui lebih memilih menawarkan ide tentang keikutsertaan rakyat dalam ruang politik nasional sebagai ujung tombak kampanyenya. Kampanye dengan menghadirkan ribuan orang dalam satu rapat umum tak menarik baginya. ”Saya selalu mengatakan tidak bisa bekerja tanpa kalian. Kalau kalian percaya kepada saya, dukung saya, tetapi jika tidak pilih PDI-P,” katanya lagi.

Aktivis buruh, Dita Indah Sari, yang kini menjadi caleg dari Partai Bintang Reformasi untuk Dapil Jawa Tengah V juga mengaku lebih menggunakan pendekatan pertemuan langsung dengan konstituen untuk menjaring dukungan. Selain bertemu dengan kelompok masyarakat, baik dari kalangan buruh maupun petani, ia juga aktif mengunjungi masyarakat secara langsung dari pintu ke pintu serta menemui mereka di jalan.

Untuk berkampanye, Dita mengaku tidak memiliki dana mencukupi untuk beriklan di televisi maupun radio. Karena itu, ia mengandalkan wawancara di media untuk menyebarkan pemikiran dan profilnya kepada calon pemilih.

Namun, ia mengakui saat ini sudah menghabiskan dana sekitar Rp 150 juta di luar penyediaan atribut. Ia memperkirakan akan menghabiskan dana tak kurang dari Rp 300 juta. Dana itu 100 persen berasal dari sumbangan keluarga, rekan aktivis, pengusaha, dan aktivis politik lain.

Aktivis The Indonesian Pluralism Institute, Galata Conda Prihastanto, yang menjadi caleg Partai Amanat Nasional untuk DPR dari Dapil Jateng V, pun memanfaatkan jaringan untuk mendulang dukungan. Ia, didukung berbagai lembaga dan aktivis, rutin mengadakan beragam kegiatan, seperti pendidikan bagi pemilih pemula dan pelatihan caleg.

Dengan dukungan itu, ia tak terlalu memikirkan dana. Dana baru tersedot saat harus membuat beragam atribut.
(mzw/jos/nwo/dwa/inu/tra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com