Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHD Tak Akan Dapat Bantuan Hukum PAN

Kompas.com - 03/03/2009, 18:50 WIB

JAKARTA, SELASA — Partai Amanat Nasional (PAN) tidak akan memberikan bantuan hukum jika Abdul Hadi Djamal terbukti menerima suap. Hal tersebut dikatakan Alvin Lie, sesama anggota DPR dari Fraksi PAN, Selasa (3/2), menjawab masalah tersebut.

Ia mengatakan, partainya tidak akan memberikan bantuan hukum kepada anggotanya yang terbukti salah di mata hukum. Tegas dikatakan, partainya akan tetap mendukung segala pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kalau terbukti bersalah, yang bersangkutan harus dipecat, dan partai tidak akan memberikan bantuan hukum kepada siapa pun yang melanggar hukum," kata Alvin Lie.

Tertangkapnya Abdul Hadi Jamal (AHJ) membuat para anggota Fraksi Partai Amanat Nasional kaget. Beberapa anggota F-PAN yang dimintai tanggapannya mengaku shock dan tak menyangka rekannya itu tertangkap oleh KPK karena tertangkap basah saat menerima suap.

AHD bersama salah seorang pegawai Departemen Perhubungan, Darmawati, pada Senin (2/3) pukul 22.15, tertangkap tangan di kawasan Karet, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Dalam penangkapan itu, KPK menyita uang sebesar Rp 1.086.750.000 berupa 90.000 dollar AS dan uang pecahan rupiah sebesar Rp 54 juta.

"Saya kaget mendengarnya, tentu rekan-rekan di fraksi shock atas berita itu. Saya tidak bisa mengatakan apa pun lagi. Ini benar-benar membuat shock," kata salah seorang anggota F-PAN, Drajad Wibowo, saat dimintai komentarnya, Selasa di DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com