Sajak Tatapan
Seperti mata jalang melihat indahnya titik
makin jauh dan mendekat pada masjid
dalam kotak biru, bergaris putih,
melingkar bentuk segitiga
terdapat bahasa mati tak bersuara
menikam, mencari buih-buih permintaan
yang dibawa tubuh dalam dosa
terasakan berat menjauhkan langit ke badan bumi
tertandas panggilan lewat hilir mudik
aroma resah yang memuntahkan jarum bercabang
Pagi, siang dan malam yang terlihat
tetap berdiri kokoh
di temani besi putih
yang berkilaukan karat
tua berantakan tanda angka
plus minus, minus plus
tak jarang ada dibawahnya
: ingin tangan memahami itu
ingin kaki berlari ke awang-awang ruang
ingin hakikat berhadapan baru dengan roh
keinginan itu selalu tunduk menghormati kepastian
membagikannya lembaran kertas berisikan
petunjuk kata menyebar takjub
Walaupun kini tempatnya berdiri
hanya ada jalan setapak
ditemani rumah dan jantung kota
berkerumun pohon bergeraikan daun hujan
jatuh membenahi keterpanjatannya
tetap ada ketakutan dalam kesadaran ku
Purwokerto, Juli 2007
Saat Kau Berangkat
Kau tidak pernah keliru
antara daratan hijau dan laut membiru
dan bahtera yang kau tinggalkan
kian laju membelah samudera
bahtera penuh nostalgia ini
tidak pernah sunyi
dengan lagu-lagu pelaut yang merindu
untuk segera berangkat
meninggalkan segalanya
ke pulau ketiga
semoga kau berangkat
bekalmu telah sarat
Pesan Seorang Penyair
Dari longgokan sampah
Ku titipkan
Pesan seorang penyair
Jauhilah politik
Dekati perempuan
Bila bercumbu
Dada berdebar-debar
Fantasi kian menjalar
Asosiasi tambah kaya
Imaginasi aktif bekerja
Abstraksi Kenangan
Lalu kau tuliskan
Seperti guratan hari-hari kita, demikian abstrak,
Tak jelas canda atau petaka
Tak jelas nama atau becanda
Lalu
Kau hapus segala kenangan,
Begitu saja
Ya, begitu saja
Purwokerto, Agustus 2007
Biodata:
Yudhiono Aprianto lahir di Purwokerto 15 April 1986 tergabung dalam “Teater PERISAI” Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Alamat Jalan Pahlawan 617 rt 07/rw 04 Desa Tanjung Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas 53143
Email: a_yudiswara@yahoo.com