Seruni kata mendongkrak amarah
lewat biasan wajah yang
tiap kali makin membatu
kerutan dahi tampak
kala ragu mulai menyelimuti
sunyi bersemi
Wangi gaun terkupas jarak
sajak kata menitipkan bisu
kaki yang berpijak berlari
ke sana kemari melewati samar
adakah ringkasan gelisah
menunggu tiap getir jawaban?
Purwokero, Juni 2007
Suara Dalam Hati
Tak ada rasa yang memikat hati
dalam retak suasana hari
membaginya dalam dilemma
setiap terdaki langkah menuju
bingkai yang memudar
Sunyipun sebagai tanda walau
indah cahaya tak mampu
memberikan suara dalam hati
serpihan kaca menyatu
bagai genggaman
Bertanyalah pena dalam kertas
Mampukah maya diubah nyata?
Bualan takdir mulai terasa
tangispun bersuara lirih
samapai tempat ku pijak
tak mendapatkannya arti
Purwokerto, juli 2007