Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puisi-puisi Yudhiono Aprianto

Kompas.com - 28/02/2009, 16:57 WIB

Seruni kata mendongkrak amarah
lewat biasan wajah yang
tiap kali makin membatu
kerutan dahi tampak
kala ragu mulai menyelimuti
sunyi bersemi

Wangi gaun terkupas jarak
sajak kata menitipkan bisu
kaki yang berpijak berlari
ke sana kemari melewati samar

adakah ringkasan gelisah
menunggu tiap getir jawaban?

Purwokero, Juni 2007

Suara Dalam Hati

Tak ada rasa yang memikat hati
dalam retak suasana hari
membaginya dalam dilemma
setiap terdaki langkah menuju
bingkai yang memudar

Sunyipun sebagai tanda walau
indah cahaya tak mampu
memberikan suara dalam hati
serpihan kaca menyatu
bagai genggaman

Bertanyalah pena dalam kertas
Mampukah maya diubah nyata?

Bualan takdir mulai terasa
tangispun bersuara lirih
samapai tempat ku pijak
tak mendapatkannya arti

Purwokerto, juli 2007

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com