Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meutia Hatta Buka Peluang Duet dengan Megawati

Kompas.com - 07/12/2008, 17:10 WIB

CIREBON, MINGGU - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Meutia Hatta menyatakan kesediaanya menjadi calon presiden pada Pemilu 2009 mendatang. Hal tersebut menurutnya merupakan sikap menghormati usulan sejumlah kader dan simpatisan agar dirinya maju menjadi calon presiden periode 2009-2014.

"Di beberapa kunjungan daerah, termasuk Cirebon ini. Banyak yang yang mendukung saya untuk maju sebagai calon presiden mendatang. Kepercayaan ini tentunya harus saya hormati, bagaimanapun juga saya harus siap," katanya seusai pelantikan pengurus Barisan Perempuan/Pemuda Pengayom Keadilan dan Persatuan (BPPKP) di Hotel Apita, Cirebon, Minggu (7/12).

Putri proklamator Bung Hatta itu juga tak menutup kemungkinan berduet dengan Megawati sebagai calon wakil presiden yang sempat dilontarkan sejumlah pihak. Namun, ia  masih ragu apakah bangsa Indonesia sudah siap dipimpin oleh sepasang perempuan.

"Tuhan mempunyai cara sendiri untuk menentukan pemimpin Indonesia. Kalau sudah digariskan jadi, pastilah akan jadi," katanya.

Ia menegaskan, dirinya tidak ingin seperti tokoh lain yang mendeklarasikan diri menjadi calon presiden, tetapi semua diserahkan pada hasil pemilu yang bisa mencerminkan posisi masing-masing calon presiden.

"Target saya sekarang adalah meraih suara sebanyak-banyaknya. Bagaimanapun, suara partai merupakan salah satu bekal untuk melakukan tawar menawar koalisi dengan partai lain," kata istri Prof Dr Sri Edi Swasono itu.

Suara perempuan

Meutia yakin, PKPI akan dapat merangkul suara perempuan lebih besar pada pemilu, apalagi sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, dirinya telah banyak berbuat untuk membela kaumnya.

"Selama saya menjabat, sedikitnya ada dua undang-undang yang berpihak kepada kaum perempuan. Kedua PP tersebut adalah, UU Anti Traficking dan UU KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga) yang melindungi hak-hak kaum perempuan," katanya.

Ia meminta dukungan kaum perempuan agar PKPI sebanyak mungkin menempatkan calonnya di lembaga perwakilan dengan harapan akan terus memperjuangkan hak-hak kaum perempuan Indonesia.

"Wakil kami akan memperjuangkan agar perempuan yang akan menjadi TKI bukan masuk sebagai pembantu rumah tangga, tetapi lebih banyak ke profesi lain seperti perawat, pekerja pabrik, dan baby sister, tentunya dengan pelatihan-pelatihan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com