Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPDI Minta SP3 VLCC Segera Dikeluarkan

Kompas.com - 01/11/2008, 15:15 WIB

JAKARTA, SABTU - Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus SH menilai sikap Kejagung yang sedang mempertimbangkan SP3 terhadap kasus dugaan korupsi dalam penjualan kapal tanker raksasa Pertamina VLCC, merupakan bagian dari upaya pembenahan yang sedang dilakukan Jaksa Agung Hendarman Supandji guna meningkatkan profesionalisme kerja kejaksaan.

"Sikap Jampidsus Marwan Effendi yang akan meng-SP3-kan kasus VLCC juga sebagai langkah koreksi terhadap kinerja buruk kejaksaan era Jampidsus Kemas Yahya yang sangat gampang diperalat oleh kepentingan pihak ketiga yang tidak ada sangkut pautnya dengan tujuan penegakan hukum," tegas Petrus Selestinus SH, menjawab Persda, Sabtu (1/11).

Oleh karena itu, kata Petrus, SP3 terhadap kasus VLCC merupakan jawaban pasti yang ditunggu-tunggu publik karena kasus VLCC yang memberi status tersangka pada Laksamana Sukardi, sebagai bagian dari politisasi hukum yang dimotori oleh sekelompok orang/anggota DPR RI yang ingin mencederai Laksamana dan Partai Demokrasi Pembaruan (PDP).

Menurutnya, sudah waktunya Kejaksaan Agung menjaga independensinya menjunjung tinggi sikap profesionalisme dan menjaga martabat institusi penegakan hukum sebagai benteng terkuat bagi para pencari keadilan dalam membangun ketertiban masyarakat.

Petrus Selestinus mengatakan, jawaban BPK bahwa tidak ditemukan  kerugian negara oleh karena sulit menemukan pembanding menjadi bukti bahwa pemberian status tersangka kepada Laksamana Sukardi tanpa didukung bukti permulaan dan alasan hukum yang kuat.
"Oleh karena itu TPDI memimta kejaksaan agung segera mengeluarkan SP3 dan tidak memperpanjang cekal terhadap Laksamana Sukardi dkk," ujar Petrus Selestinus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com