Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soeharto Wariskan Rp 1 Triliun

Kompas.com - 09/02/2008, 20:34 WIB

JAKARTA, SABTU - Keenam putra-putri (alm) mantan presiden Soeharto tak hanya menerima warisan perkara gugatan perdata Yayasan Supersemar saja. Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut) Cs, kini juga mewarisi uang Rp 1 triliun dari hasil kemenangan Soeharto atas gugatan terhadap majalah Time Asia.

"Kita sedang mintakan ke Pengadilan untuk melakukan
eksekusi terhadap tergugat supaya membayar Rp 1 triliun sesuai putusan pengadilan. Namun eksekusi agak sulit karena tergugat sebagian berada di luar negeri," tegas mantan kuasa hukum Soeharto yakni Juan Felix Tampubolon di Jakarta, Sabtu (9/2).

Siapa yang mewarisi Rp 1 triliun tersebut? "Ya
putra-putri (Alm) Pak Harto," ujar pengacara berpostur tinggi besar itu.

Seperti dalam gugatan perdata Yayasan Supersemar,
menurut Felix, untuk menjadi ahli waris dalam kasus ini tidak ada kesulitan. Putra-putra Soeharto cukup mendapat keterangan dari Kelurahan atau kantor notaris bahwa mereka adalah ahli waris dari Pak Harto.

"Kalau melalui penetapan dari Pengadilan Agama, itu
jika terjadi persengketaan dari ahli waris. Jadi cukup keterangan dari Kelurahan setempat saja," urainya.

Mengenai permohonan Peninjauan Kembali (PK) yang
diajukan kuasa hukum Time Asia, menurut Felix, hal
tersebut tidak menghalangi pelaksanaan eksekusi.

Pada 30 Agustus 2007, majelis Kasasi Mahkamah Agung
(MA) yang diketuai German Hoediarto mengabulkan gugatan dari Soeharto atas majalah Time Asia. Isinya, Time Asia harus membayar Rp 1 triliun dari Rp 189 triliun yang diajukan kubu Soeharto.

Gugatan ini diajukan Soeharto atas pemberitaan Time
edisi Asia volume 153 nomor 20 tanggal 24 Mei 1999.
Dalam sampul depan, Time memuat tulisan "Suharto Inc. How Indonesia's longtime boss built a family fortune" yang dianggap Soeharto tidak sesuai fakta. (Persda Network/yls)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com