Salin Artikel

Kebakaran Gudang Amunisi TNI: Pentingnya Kolaborasi Tata Kelola Ruang

Ledakan menimbulkan kepanikan karena suara dentuman yang begitu kuat. Sejumlah rumah mengalami kerusakan.

Pihak TNI mengumumkan bahwa tidak adanya korban jiwa. TNI telah melakukan penyisiran dalam radius 2 kilometer untuk memastikan tidak adanya proyektil untuk keamanan warga.

Pihak TNI AD menyatakan bahwa gudang senjata serta amunisi telah dirancang sedemikian rupa dalam sisi keamanan sehingga telah dapat diperkirakan maupun diantisipasi dampak terburuk yang mungkin terjadi.

Gudang amunisi tersebut merupakan tempat penampungan amunisi kedaluwarsa sebelum prosedur disposal dilaksanakan.

Artikel ini tidak membahas mengapa ledakan itu bisa terjadi. Pembahasan fokus terhadap masalah keamanan terkait minimnya kerja sama antara instansi pemerintah dalam hal kebijakan tata kelola kota.

Minimnya penerapan "Collaborative Governance"

Pada umumnya keputusan pembangunan fasilitas militer berdasarkan kajian ataupun telaah staf yang matang dan melalui pertimbangan, baik dari segi kepentingan operasional maupun keamanan.

Dari sisi keamanan, gudang amunisi tersebut dibangun di lokasi yang awalnya jauh dari masyarakat serta dekat dengan sumber air, yakni sungai.

Namun, lokasi gudang senjata yang telah dibangun tahun 1987 ini mengalami berbagai macam perubahan seiring pesatnya pembangunan di wilayah tersebut. 

Dengan demikian, pemilihan lokasi gudang senjata bukan jadi masalah. Namun, dinamika tata kelola ruang yang berjalan sendiri-sendiri adalah masalah utama.

Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) pernah menilai bahwa urusan tata ruang di Indonesia sangat sering terjadi tumpang tindih yang berdampak dan berpontensi terjadinya konflik.

Bernardus Djojoputro sebagai Ketua IAP menyatakan bahwa masalah tata ruang terjadi karena kendala pengelolaan tata ruang lintas sektor yang tidak efektif.

Jika meninjau data gambar satelit yang diambil dari tahun 2003, kawasan tersebut masih jauh dari perumahan penduduk. Sedangkan tahun 2024, perumahan penduduk semakin mendekati fasilitas militer milik Kodam Jaya tersebut.

Kita sadar pentingnya peranan pemerintah daerah dalam menyelenggarakan pengelolaan tata ruang. Pembangunan kota juga melibatkan kepentingan fasilitas negara lainnya, tidak hanya untuk kepentingan ekonomi semata lalu membiarkan pertumbuhan tanpa kendali.

Pertanyaanya utamanya adalah, apakah dalam kurung waktu 1987 sampai 2024 sudah ada komunikasi ataupun rapat koordinasi bersama antara Pemda dengan TNI terkait pembangunan sektor publik di sekitar fasilitas militer?

Jika ada, apakah telah tertuang dalam suatu kajian tertentu yang menjadi dasar tata kelola ruang di daerah tersebut?

Dapat diasumsikan ini merupakan bukti masih rendahnya hubungan lintas sektor antara pemerintah di Indonesia saat ini. Serta absennya ataupun sempitnya melihat collaborative governance sebagai paradigma yang tidak hanya untuk menyelesaikan kompleksitas masalah, melainkan juga mengantisipasi potensi permasalahan yang mungkin terjadi di kemudian hari.

Perancangan tata kelola ruang kota adalah kebijakan yang tidak dapat diputuskan secara sepihak oleh pemerintah daerah semata. 

Perencanaan harus melibatkan seluruh unsur pemerintah maupun sipil yang memiliki kepentingan, baik secara ruang maupun untuk kepentingan operasional di wilayah yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah tersebut.

Pelajaran dari ledakan Gudang Amunisi di Yonarmed

Dari kejadian ini, jika kita meninjau dari sisi pengelolaan tata ruang serta hubungan pemerintah lintas sektor, maka ada evaluasi besar untuk dikerjakan. Ada beberapa hal urgen yang bisa dilakukan.

Pertama, melakukan evaluasi ulang tata kelola ruang kota dari segi keamanan. Hal ini tidak hanya berlaku untuk Pemda Bekasi maupun Bogor yang menjadi lokasi kejadian, namun berlaku untuk seluruh Pemda di Indonesia.

Pasalnya, secara umum tata kelola ruang di Indonesia masih jauh dari kondisi baik. Faktanya, masih ada pembangunan yang dilakukan tanpa pertimbangan matang dan hanya berdasarkan kepentingan ekonomi dan politik semata.

Kedua, TNI, khususnya TNI AD perlu mengkaji ulang sistem keamanan maupun sistem disposal amunisi.

Meskipun kejadian ledakan ini nantinya dianggap akibat reaksi kimiawi, namun prosedur keamanan sudah seharusnya memikirkan kemungkinan terburuk.

Sehingga kedepannya perlu menimbang ulang bagaimana perlakuan khusus terhadap amunisi kedaluwarsa.

Ketiga, jika hal tersebut dianggap tidak bisa dilakukan secara kecepatan dan ketepatan, maka TNI-AD perlu berkoordinasi dengan Pemda untuk pemindahan gudang ke lokasi yang tetap strategis secara operasional militer dan aman bagi masyarakat sipil.

Kejadian ledakan ini menjadi pengingat pentingnya penerapan paradigma collaborative governance untuk keluar dari kolotnya paradigma Birokrasi Tradisional Weber yang sering menyebabkan ego lintas sektoral.

Hal ini merupakan kunci dari keberhasilan pelaksanaan tata ruang kota oleh pemda maupun keberhasilan pelaksanaan operasional militer. Komitmen pemerintah yang kuat diperlukan untuk tidak mengulang mimpi buruk seperti yang dialami warga Ciangsana.

https://nasional.kompas.com/read/2024/04/03/14292201/kebakaran-gudang-amunisi-tni-pentingnya-kolaborasi-tata-kelola-ruang

Terkini Lainnya

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke