Salin Artikel

Hasil Quick Count LSI: Hanya 8 Partai Lolos ke Senayan, PDI-P Unggul

JAKARTA, KOMPAS.com- Hasil hitung cepat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang diselenggarakan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa terdapat 8 partai politik yang diprediksi lolos ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Berdasarkan hasil quick count dengan data masuk 100 persen, PDI Perjuangan menjadi partai politik dengan perolehan suara terbesar, diikuti oleh Partai Golkar dan Partai Gerindra.

"PDI-P unggul 17,07 persen, Golkar 14,77 persen, Gerindra 13,03 persen," tulis siaran pers yang dirilis LSI, Sabtu (17/2/2024) kemarin.

Ketiga partai politik itu diikuti oleh Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Nasdem dengan perolehan suara masing-masing 11,09 persen dan 9,08 persen.

Adapun tiga partai politik lain yang masuk ke parlemen adalah Partai Keadilan Sejahtera (8,27 persen), Partai Demokrat (7,44 persen), dan Partai Amanat Nasional (6,87 persen).

Selain delapan partai politik di atas, perolehan suara partai politik lainnya berada di bawah ambang batas parlemen 4 persen, termasuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di angka 3,93 persen meski masih di kisaran margin of error.

Berikut perolehan suara setiap partai berdasarkan hasil quick count di 1.998 TPS dengan jumlah sampel 341.527 suara sah yang dilaksanakan LSI:

1. PKB, 11,09 persen

2. Gerindra, 13,03 persen

3. PDIP, 17,07 persen

4. Golkar, 14,77 persen

5. Nasdem, 9,08 persen

6. Buruh, 0,73 persen

7. Gelora, 0,98 persen

8. PKS, 8,27 persen

9. PKN, 0,24 persen

10. Hanura, 0,95 persen

11. Garuda, 0,35 persen

12. PAN, 6,87 persen

13. PBB, 0,50 persen

14. Demokrat, 7,44 persen

15. PSI, 2,80 persen

16. Perindo, 1,41 persen

17. PPP, 3,93 persen

24. Ummat, 0,51 persen

Hasil quick count ini memiliki margin of error 0,69 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/18/08315341/hasil-quick-count-lsi-hanya-8-partai-lolos-ke-senayan-pdi-p-unggul

Terkini Lainnya

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke