Salin Artikel

Tanggal 14 Februari 2024 Memperingati Hari Apa?

KOMPAS.com - Tanggal 14 Februari 2024 jatuh pada hari Rabu. Tanggal ini diperingati sebagai Hari Pemilu Serentak 2024.

Selain itu, terdapat pula peringatan dan perayaan lain pada hari ini. Berikut beberapa peringatan yang jatuh pada 14 Februari 2024.

Pemilu Serentak 2024

Tanggal 14 Februari 2024 diperingati Hari Pemilu Serentak 2024. Pada tanggal ini juga menjadi Hari Libur Nasional. 

Keputusan itu dituang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 10 Tahun 2024 tentang Hari Pemungutan Suara Pemilihan Umum Tahun 2024 Sebagai Hari Libur Nasional.

Pada hari ini, masyarakat Indonesia pergi ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menggunakan hak pilihnya. 

Ada 5 jenis surat suara yang diberikan yaitu surat suara Presiden dan Wakil Presiden berwarna abu-abu, surat suara anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) berwarna merah, surat suara anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berwarna kuning, surat suara anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi berwarna biru dan surat suara anggota DPRD kabupaten/kota berwarna hijau. 

Pada pemilu 2024 ini terdapat 3 pasang Calon Presiden dan Wakil Presiden yaitu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka serta Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. 

Hari Pemberontakan PETA

Tanggal 14 Februari diperingati sebagai Hari Pemberontakan Pasukan Pembela Tanah Air (PETA). 

Kala itu tanggal 14 Februari 1945 terjadi gejolak di Blitar. Para pasukan PETA yang dididik oleh Jepang untuk membantu mereka dalam Perang Dunia Kedua melakukan pemberontakan. 

Hal ini didasari dengan perlakuan diskriminatif oleh Jepang kepada rakyat Indonesia dengan menerapkan sistem kerja paksa (romusha) dan kerap merampas hasil pertanian serta melakukan pelecehan terhadap wanita Indonesia. 

Dini hari tanggal 14 Februari 1944 rombongan yang dipimpin Supriyadi menembaki sasaran-sasaran yang sudah ditentukan yakni ke rumah para pelatih maupun gedung kenpeitai dan sebuah Hotel Jepang. Kemudian pasukan bergerak ke luar kota dalam empat rombongan.

Sayangnya Supriyadi Cs gagal menggerakkan satuan lain untuk memberontak dan rencananya telah diketahui oleh pihak Jepang. Dalam waktu singkat, Jepang mengirimkan pasukan militer untuk memadamkan pemberontakan PETA.

Sebanyak 78 orang perwira dan prajurit PETA ditangkap dan dijebloskan ke penjara untuk kemudian diadili di Jakarta. Sebanyak 6 orang divonis hukuman mati di Ancol pada 16 Mei 1945 dan 6 orang dipenjara seumur hidup, dan sisanya dihukum sesuai dengan tingkat kesalahan.

Ironisnya, nasib Supriyadi tidak diketahui. Supriyadi dinyatakan menghilang secara misterius.

Untuk mengenang jasa para pejuang PETA tersebut, dibangun Monumen PETA di Blitar pada tahun 1998. 

Hari Valentine

Dunia merayakan Hari Valentine pada 14 Februari.

Hari kasih sayang ini ada dari abad-abad lalu. Merujuk National Today, asal muasalnya diyakini berasal dari pesta santo pelindung bernama Valentine, yang diadakan oleh Gereja Katolik pada tahun 496 M.

Sebagian percaya bahwa Hari Valentine berasal dari seorang pendeta yang menjadi martir oleh kaisar Claudius II Gothicus pada sekitar tahun 270 M.

Pada tahun 1400-an, hari itu dikaitkan dengan romansa. Dari sana mulai muncul bentuk kasih sayang seperti pesan-pesan dan puisi tulisan tangan yang menyatakan kasih sayang.

Pada pertengahan tahun 1800-an, kartu Valentine mulai diproduksi secara komersial dan hadiah tradisionalnya berupa permen dan bunga, terutama mawar merah yang melambangkan cinta dan keindahan.

Saat ini Hari Valentine menjadi mendunia. Tidak memandang golongan manapun, hari kasih sayang mulai dilakukan oleh semua orang. 

Referensi: 

  • Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. (2019). Sejarah Nasioal Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/13/00000041/tanggal-14-februari-2024-memperingati-hari-apa-

Terkini Lainnya

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke