Salin Artikel

Elektabilitas Prabowo-Gibran Unggul Jauh Jelang Pencoblosan Pekan Depan

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul jauh menjelang hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

Hal ini terlihat dari temuan dari tiga lembaga survei yang telah dirilis pada awal Februari 2024. Ketiganya yakni Populi Center, Poltracking Indonesia, dan Indikator Politik Indonesia.

Temuan ketiga lembaga survei menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran berada di atas angka 51 persen, jauh di atas pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Anies-Baswedan-Muhaimin Iskandar serta pasangan capres dan cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Berikut rangkuman temuan ketiga lembaga survei tersebut:

Populi Center

Hasil survei Populi Center menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran yang paling tinggi dengan angka 52,5 persen.

Sementara, Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud masing-masing berada di posisi 2 dan 3.

"Pada simulasi pasangan capres-cawapres, pasangan dengan tingkat keterpilihan tertinggi adalah Prabowo-Gibran 52,5 persen, disusul Anies-Muhaimin 22,1 persen, dan Ganjar-Mahfud 16,9 persen," tulis Populi dalam keterangannya, Rabu (7/2/2024).

"Adapun yang belum memutuskan sebesar 6,3 persen, dan menolak menjawab sebesar 2,2 persen," sambungnya.

Populi menjelaskan, Prabowo-Gibran banyak mendapat dukungan dari gen z dan milenial, serta pemilih tua.

Angka pemilih muda yang memilih Prabowo-Gibran meningkat dari 49 persen menjadi 57,6 persen. Sedangkan generasi yang lebih tua meningkat dari 42,6 persen menjadi 47,9 persen.

Selanjutnya, Populi mendapati elektabilitas Anies-Muhaimin stagnan.

"Berdasarkan sebaran wilayah pulau, tidak ada perubahan dukungan yang berarti. Meski demikian, hasil indikatif menunjukkan terdapat penurunan dukungan kepada Anies-Muhaimin dari pemilih yang tinggal di wilayah Indonesia Timur," tutur Populi.

Sementara itu, Ganjar-Mahfud cenderung mengalami penurunan dari temuan Populi, dari yang tadinya memiliki elektabilitas 18,9 persen menjadi 16,9 persen.

Populi menyebut pemilih PDI-P yang memilih Ganjar-Mahfud berkurang lebih dari 10 persen.

"Di Pulau Jawa Tengah dan Timur, dukungan pada Ganjar-Mahfud berkurang dari survei sebelumnya sebesar 35,4 persen menjadi 28,9 persen," imbuh Populi.

Adapun survei nasional Populi ini digelar pada 27 Januari-3 Februari 2024. 1.500 responden dilibatkan dari 38 provinsi berdasarkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Metode penentuan responden secara acak bertingkat. Wawancara dilakukan secara tatap muka. Margin of error survei ini berada di angka lebih kurang 2,53 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Poltracking Indonesia

Sementara hasil survei Poltracking Indonesia periode 27 Januari-2 Februari 2024 mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 51,7 persen.

Hasil itu disampaikan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda dalam pemaparan rilis survei secara daring pada Jumat (9/2/2024).

"Kesimpulannya, (elektabilitas) Anies-Muhaimin diprediksi 27,6 persen. Lalu, Prabowo-Gibran 51,7 persen. Kemudian, Ganjar-Mahfud MD 20,7 persen," ujar Hanta Yuda dilansir siaran YouTube Poltracking TV, Jumat.

"Jadi, kalau diurutkan dari hasil tertinggi, pemenang itu diprediksi pemenang pilpres (pemilihan presiden) 14 Februari 2024 adalah paslon (pasangan calon) Prabowo-Gibran dengan 51,7 persen dengan plus-minus margin of error," katanya lagi.

Sementara itu, di posisi kedua ada Anies-Muhaimin dan di posisi ketiga ada Ganjar-Mahfud.

"Ini adalah prediksi elektabilitas yang dirangkum oleh Poltracking jelang pemungutan suara Pilpres 2024," ujar Hanta.

Hanta lantas mengakui bahwa angka prediksi elektabilitas ketiga paslon terpaut cukup jauh, sehingga dari hasil survei ini maka peluang pilpres berlangsung satu putaran menurutnya terbuka lebar.

"Kalau pilpres satu putaran, maka dimenangkan oleh paslon 2, Prabowo-Gibran," kata Hanta.

Namun, apabila pilpres kemudian berlangsung dua putaran, maka pasangan Anies-Muhaimin akan lebih berpeluang maju ke putaran kedua dibandingkan dengan pasangan Ganjar-Mahfud.

Adapun proses pengambilan data pada survei Poltracking Indonesia terbaru ini dilaksanakan pada 27 Januari hingga 2 Februari 2024. Data diambil dari 1.220 responden dari seluruh provinsi di Indonesia.

Survei dilaksanakan secara tatap muka dengan penentuan sampel survei secara multistage random sampling. Kemudian, margin of error survei ini sebesar lebih kurang 2,9 persen.

Indikator Politik Indonesia

Sedangkan hasil survei yang dilaksanakan Indikator Politik Indonesia pada 28 Januari-4 Februari 2024 menunjukkan, pasangan Prabowo-Gibran memiliki elektabilitas tertinggi.

"Hasilnya Bapak Ibu sekalian, kalau kita pakai simulasi surat suara, itu Pak Prabowo-Gibran 51,8 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, Jumat.

Menurut hasil survei, pasangan Anies-Muhaimin punya elektabilitas 24,1 persen, sedangkan pasangan Ganjar-Mahfud berada di angka keterpilihannya 19,6 persen.

"Dan masih ada 4,5 persen pemilih responden kita yang waktu kita survei megnatakan tidak tahu tidak jawab," ujar Burhanuddin.

Burhanuddin menuturkan, hasil survei di atas membuka peluang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 untuk berlangsung dalam satu putaran lebih terbuka.

Pasalnya, tren elektabilitas Prabowo-Gibran terus menunjukkan kenaikan, sementara angka keterpilihannya saat ini sudah di atas 50 persen.

"Jadi, kalau sebelumnya mungkin probabilitas satu putaran fifty-fifty, sekarang meningkat lagi," kata Burhanuddin.

Akan tetapi, ia mengingatkan bahwa survei ini memiliki margin of error sekitar 2,9 persen sehingga elektabilitas Prabowo-Gibran secara riil bisa saja masih di bawah 50 persen.

"Tetap masih ada peluang buat terjadinya 2 putaran meskipun peluang dua putaran itu menipis seiring dengan peningkatan suara Pak Prabowo," ujar Burhanuddin.

Jumlah responden itu terdiri dari 1.200 orang yang berasal dari seluruh provinsi serta 4.300 orang responden di 18 provinsi yang mendapatkan oversample.

Survei ini memiliki margin of error lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan ukuran sampel basis 1.200 responden.

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/10/06300051/elektabilitas-prabowo-gibran-unggul-jauh-jelang-pencoblosan-pekan-depan

Terkini Lainnya

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke