Padahal, dalam debat-debat sebelumnya Anies dinilai kerap memberi pertanyaan yang tajam dan menyinggung soal etika.
Mendengar pertanyaan tersebut, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) membantu memberikan jawaban.
"Ya akan saya jawab. Debat ini kan yang paling penting adalah tujuannya," ujar Muhaimin yang disambut tepuk tangan para pendukungnya.
"Saya setuju dengan capres saya, insya allah Presiden 2024. Hasil perjalanan panjang hampir setahun ini ketemu, salaman dengan semua orang itu. Kesimpulannya, negara tidak boleh cuek, pemerintah tidak boleh abai. Negara harus memberikan sebanyak banyaknya kebutuhan rakyat terpenuhi," katanya lagi.
Pria yang karib disapa Cak Imin ini lantas menyinggung soal negara dan pemerintah yang tidak boleh berdagang dengan masyarakatnya.
Kemudian, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga menilai capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo sudah setuju dengan gagasan perubahan.
Hal itu, menurut Cak Imin, terindikasi dari kalimat-kalimat terakhir saat tanya jawab dalam debat terakhir.
"Lihat setiap elemen kalimat yang muncul di akhir di tanya jawab dan di akhir kesimpulan kami merasa sangat berhasil. Karena pada dasarnya Pak Ganjar maupun Pak Prabowo, sampeyan delok dewe (Anda lihat sendiri) itu setuju perubahan," ujarnya.
Dalam pandangannya, pemaparan tersebut lebih penting daripada melakukan gimik.
"Kebutuhan mendesak kita apa, pemerintahan yang welas asih, yang memberi jawaban atas persoalan masyarakat. Itu problem utamanya," kata Cak Imin.
"Kalau soal slepet-slepetan bukan tujuan. Itu hanya gimik," ujarnya lagi.
https://nasional.kompas.com/read/2024/02/04/23353471/momen-anies-ditanya-kenapa-kurang-galak-di-debat-terakhir-cak-imin-bantu