Pemerintah berencana menggunakan 1.354 kapal dengan total kapasitas 242.690 penumpang.
Langkah ini menegaskan kesiapan pemerintah dalam menyediakan sarana angkutan laut yang memadai demi kenyamanan dan keselamatan penumpang selama musim liburan.
Kementerian Perhubungan juga menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa sarana angkutan laut yang disediakan memiliki kualitas handal dan memenuhi standar keselamatan yang ketat.
Uji kelayakan yang dilakukan oleh Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, serta Unit Pelaksana Teknis (UPT), menjadi langkah kritis dalam memastikan setiap kapal yang beroperasi selama musim liburan memenuhi standar keselamatan.
Keselamatan penumpang bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga melibatkan peran aktif para pelaku industri, termasuk Syahbandar.
Sesuai UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Syahbandar memiliki kewenangan tertinggi untuk menjalankan dan mengawasi kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan guna menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran.
Pengawasan aspek keselamatan
Peran aktif Syahbandar dalam menjalankan tugasnya memiliki kebermaknaan yang sangat tinggi dalam menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran.
Sesuai Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Syahbandar diberikan kewenangan tertinggi untuk melaksanakan dan mengawasi kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
Fungsinya, mencakup pengawasan terhadap aspek-aspek keselamatan, kepatuhan terhadap regulasi, dan pengamanan di pelabuhan. Hal ini membuatnya menjadi garda terdepan dalam menjaga integritas dan keandalan operasional pelayaran.
Syahbandar memiliki tanggung jawab yang luas, termasuk memastikan setiap kapal yang berlabuh atau beroperasi di pelabuhan mematuhi standar keselamatan yang telah ditetapkan.
Dengan kewenangannya yang mencakup seluruh aspek pengelolaan pelayaran, mereka berperan sebagai penjaga utama kepatuhan terhadap norma-norma keselamatan yang diamanatkan undang-undang.
Dalam konteks persiapan angkutan laut selama musim liburan, peran Syahbandar menjadi semakin krusial. Ini demi memastikan armada kapal yang beroperasi memenuhi standar tinggi, sehingga dapat memberikan pelayanan yang aman dan handal kepada penumpang.
Dalam hal ini, keterlibatan aktif Syahbandar juga mencakup upaya pencegahan dan penanganan situasi darurat di laut.
Mereka memiliki peran strategis dalam merespons dan mengoordinasikan upaya penyelamatan serta pengamanan di pelabuhan.
Kewenangan tertinggi Syahbandar tidak hanya menjadi instrumen pengawasan, tetapi juga menjadi pilar utama menjaga keselamatan, keamanan, dan keteraturan pelayaran di perairan Indonesia.
Selain menjalankan fungsi pengawasan, Syahbandar juga memiliki peran proaktif dalam mendukung peningkatan keselamatan pelayaran.
Melalui kerja sama dengan instansi terkait dan otoritas maritim, Syahbandar terlibat dalam penyusunan kebijakan serta pembangunan infrastruktur pelabuhan yang memenuhi standar keselamatan.
Hal ini mencakup perencanaan jalur pelayaran, perbaikan fasilitas keamanan, dan peningkatan sarana pendukung navigasi guna memastikan keberlanjutan operasional yang aman dan efisien.
Maka dalam konteks persiapan angkutan laut selama musim liburan, Syahbandar dapat memainkan peran penting dalam menyusun strategi pengaturan lalu lintas kapal yang efektif.
Koordinasi dengan operator kapal, maskapai, dan pihak terkait lainnya menjadi kunci dalam mengelola lonjakan penumpang dan muatan.
Pemantauan kondisi cuaca dan navigasi, serta penyediaan informasi real-time kepada kapten kapal, menjadi bagian dari upaya Syahbandar dalam menciptakan kondisi pelayaran yang aman selama periode padat angkutan.
Dengan peran yang holistik ini, Syahbandar tidak hanya menjadi penjaga keselamatan di tingkat operasional, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam mengangkat standar keselamatan pelayaran secara menyeluruh.
Kolaborasi dan sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan merupakan landasan bagi Syahbandar dalam menciptakan lingkungan maritim yang aman, andal, dan efisien bagi semua yang menggunakan layanan angkutan laut di Indonesia.
Komitmen menghadapi lonjakan penumpang
Selain peran yang holistik Syahbandar untuk tetap menjadi penjaga keselamatan di tingkat operasional, harapan yang sama juga ditujukan terhadap Kementerian Perhubungan untuk menunjukkan komitmennya dalam menghadapi lonjakan penumpang. Antara lain dengan menyediakan sarana angkutan laut yang handal dan memadai.
Hal ini menjadi sangat penting mengingat tanggung jawab krusial yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam menyusun rencana, melaksanakan program, pedoman, dan kebijakan teknis di sektor pengendalian, pengawasan kegiatan angkutan laut, kepelabuhanan, dan penunjang keselamatan pelayaran.
Demi menjaga rasa aman dan nyaman bagi pengguna moda angkutan laut, uji kelayakan kapal oleh Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) terhadap kapal-kapal di wilayah kerja mereka, perlu ditekankan.
Keselamatan penumpang menjadi prioritas utama, termasuk melalui pelaksanaan ramp check terhadap kapal sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pengawasan yang ketat menjadi kunci untuk memastikan bahwa kapal-kapal yang beroperasi memenuhi standar keselamatan yang telah ditetapkan, sehingga dapat diizinkan untuk berlayar dan mengangkut penumpang dengan aman.
Upaya ini mencerminkan perhatian serius terhadap aspek teknis dan keselamatan, yang harus dijaga dengan ketat guna menghindari potensi risiko dan insiden di laut.
Di sisi lain dalam rangka meningkatkan kesadaran keselamatan di kalangan penumpang, edukasi juga memainkan peran penting.
Pihak berwenang, bersama dengan maskapai dan operator kapal, harus berkolaborasi untuk menyampaikan informasi yang jelas dan mudah dipahami mengenai tata cara evakuasi, penggunaan peralatan keselamatan, dan perilaku yang benar dalam situasi darurat.
Penumpang perlu diberikan pemahaman yang komprehensif mengenai aturan di kapal, termasuk tindakan yang dapat mereka ambil untuk memastikan keamanan pribadi dan kolektif selama perjalanan laut. Soalnya keselamatan dalam angkutan laut juga melibatkan partisipasi aktif dari semua pihak terkait, seperti instansi pemerintah, otoritas maritim, maskapai, operator kapal, dan masyarakat umum.
Penekanan Aturan-aturan di Kapal
Selain memastikan kelaikan kapal, perhatian yang serius juga harus diberikan pada penanganan jumlah penumpang, barang, dan kendaraan yang diangkut agar sesuai dengan kapasitas muat kapal.
Kecerdikan dalam pengaturan penumpang atau kendaraan, terutama dengan menggunakan tiket tak resmi, mesti dihindari dengan tegas.
Kelebihan muatan bukan hanya dapat mengganggu keseimbangan kapal, tetapi juga berpotensi menyebabkan konsekuensi fatal yang dapat mendatangkan sanksi hukum.
Maka penekanan pada aturan-aturan di kapal tidak hanya merupakan kewajiban, tetapi juga langkah krusial untuk menjaga keselamatan bersama.
Para penumpang perlu diimbau untuk aktif mengikuti panduan keselamatan kapal, termasuk memahami jalur evakuasi, cara menggunakan jaket pelampung, dan mendengarkan dengan saksama penjelasan awak kapal mengenai prosedur keselamatan saat terjadi situasi darurat.
Termasuk penjelasan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan di kapal bukan hanya mencerminkan sikap bertanggung jawab, tetapi juga berperan dalam mencegah pencemaran lingkungan di perairan.
Lebih dari itu, kesadaran akan bahaya membuang puntung rokok yang masih menyala ke laut harus ditanamkan pada setiap penumpang, mengingat potensi risiko kebakaran yang dapat merugikan banyak pihak.
Pendidikan kepada penumpang tentang perilaku yang benar selama perjalanan laut bukan hanya menciptakan pengalaman perjalanan yang aman dan nyaman, namun lebih dari itu adalah mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga keselamatan bersama.
Jadi jelaslah dalam upaya mencapai standar keselamatan yang tinggi, edukasi terhadap penumpang menjadi faktor kunci.
Kesadaran mereka terhadap tata cara evakuasi, penggunaan peralatan keselamatan, dan perilaku yang benar dalam situasi darurat memainkan peran besar dalam mewujudkan perjalanan laut yang aman dan lancar.
Dari semua itu bahwa kolaborasi holistik antara pemerintah, otoritas maritim, pelaku industri, dan masyarakat umum adalah fondasi untuk menciptakan lingkungan pelayaran yang aman, nyaman, dan berkualitas selama periode padat angkutan seperti libur Nataru.
https://nasional.kompas.com/read/2023/12/24/12483821/keselamatan-pelayaran-tindakan-proaktif-selama-musim-libur-nataru