Oleh karenanya, pemerintah harus mencari suplai beras.
Hal itu disampaikan Presiden saat menjawab pertanyaan wartawan soal kenaikan harga beras ketika mengunjungi Pasar Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Kamis (21/12/2023).
"Ya itu seluruh dunia, seluruh dunia yang namanya gandum, yang namanya beras semuanya naik. Karena memang produksi turun, pasokan kurang sehingga menjadi, komoditi beras menjadi rebutan seluruh negara," ujar Jokowi dilansir siaran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (21/12/2023).
"Semuanya, semuanya. Dan kita ini, juga masih terus untuk memperbesar stok di Bulog. Kita harus terus mencari (beras) agar apa, agar cadangan strategis beras kita betul-betul pada kondisi aman," lanjutnya.
Adapun dalam kunjungan ke Pasar Waru pada Kamis, Kepala Negara melakukan pengecekan terhadap sejumlah harga bahan pangan.
Dari pengecekan itu, diketahui harga jual cabai sudah menurun. Yakni dari sebelumnya Rp 100 ribu-Rp 120 ribu per kilogram menjadi Rp 80 ribu.
"Bawang merah juga di harga Rp 30.000-Rp 35.000 juga bagus, ini baik,” ungkapnya.
Dalam kunjungannya ke Pasar Waru, tampak Presiden turut menyapa pedagang seraya membagikan sejumlah bantuan berupa sembako.
Presiden pun terlihat membeli barang yang dijual oleh salah satu pedagang di sana.
Warni, seorang pedagang tahu, tidak menyangka bahwa tahu yang dijualnya pada hari itu dibeli oleh Presiden Jokowi.
“Jual apa?”, tanya Presiden.
“Tahu pak,” jawab Warni.
Presiden pun kemudian membeli lima bungkus tahu yang dijual oleh Warni dan memberikan dua lembar uang dengan nominal Rp 100.000.
Melihat hal tersebut, Warni pun terkejut dan berterima kasih kepada Presiden.
“Tadi beli tahu Bapak, harganya tadi Rp 10.000, dikasih uangnya Rp 200.000, beli lima dia,” jelas Warni.
“Terima kasih banyak alhamdulillah kepada Pak Jokowi,” tandasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2023/12/21/17333121/jokowi-pemerintah-terus-perbesar-stok-beras-di-bulog