Salin Artikel

Jokowi Sebut Georgetown University Akan Buka Kampus di Indonesia 2024

Hal itu disampaikannya saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa dan akademisi Georgetown University di Washington DC, Amerika Serikat (AS) pada Senin (13/11/2023) waktu setempat.

"Ini pertama kali saya berbicara di sebuah universitas di Amerika dan itu adalah Georgetown University. Alasan saya ada dua, pertama karena ini adalah universitas bagus, top," ujar Jokowi dilansir siaran YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa (14/11/2023) malam.

"Yang kedua karena Indonesia dan Georgetown University akan menjalin kerja sama dan Georgetown University akan membuka kampus di Indonesia tahun depan. Semoga tidak mundur," tuturnya.

Jokowi menyebutkan, pendidikan adalah salah satu prioritas Indonesia. Karena pada 2030 Indonesia akan mengalami bonus demografi.

Sehingga kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penentu yang penting dalam bonus demografi itu.

Kepala Negara pun berharap nantinya lulusan dari kampus Georgetown University di Indonesia bisa menjadi Presiden seperti halnya Bill Clinton yang merupakan jebolan universitas tersebut.

Bill Clinton merupakan Presiden AS ke-42 yang menjabat pada 1993 hingga 2001.

Dalam kuliah umum yang diikuti sekitar 500 peserta itu, Presiden Jokowi juga menyinggung soal pemilihan umum (pemilu) hingga pemilihan kepala desa (pilkades) di Indonesia.

Jokowi di awal menjelaskan tentang kondisi Indonesia. Dia menyebutkan, Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau yang dikelilingi oleh lautan.

Juga memiliki 714 suku dengan 1.100 lebih bahasa daerah.

"Pemilihan langsung oleh rakyat. (Pemilihan) gubernur ada 38, bupati dan wali kota ada 514. Dan setelah itu juga ada pemilihan kepala desa yang jumlahnya 74.800," tuturnya.

Merujuk kepada data-data tersebut, Presiden Jokowi menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang dipersatukan oleh keberagaman. Bagi Indonesia sendiri, keberagaman dan perbedaan adalah keuntungan.

Mantan Wali Kota Solo itu menyebut dalam mengelola keberagamannya Indonesia memiliki panduan, yaitu ideologi Pancasila.

Selain itu, ada pula Bhinneka Tunggal Ika atau unity in diversity yang menginspirasi kehidupan bernegara.

"Bagi Indonesia kompetisi dan rivalitas adalah wajar. Kompetisi China dan AS, kompetisi timur dan barat adalah natural dan wajar," ungkap Jokowi.

Kepala Negara menyatakan, perbedaan adalah hal yang biasa tetapi harus diatur dengan baik. Sehingga tidak menimbulkan konflik terbuka yang dapat memicu ketidakstabilan kawasan.

"Yang namanya communication, room for dialogue, collaboration, cooperation itu menjadi kunci utk mencapai stabilitas dan perdamaian baik di kawasan maupun di dunia," kata Jokowi.

https://nasional.kompas.com/read/2023/11/15/08542541/jokowi-sebut-georgetown-university-akan-buka-kampus-di-indonesia-2024

Terkini Lainnya

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke