Hasto beralasan partainya menempatkan sosok menteri untuk memprioritaskan tugasnya sebagai pembantu presiden di kabinet.
"Skala prioritas menteri itu adalah membantu Bapak Presiden Jokowi dan Wapres Bapak KH Ma'ruf Amin. Kalau toh kami masukkan, itu sebagai pengarah dan itupun hanya sebagian," kata Hasto di Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (2/11/2023).
Hasto menuturkan, PDI-P memandang bahwa menteri harus berkonsentrasi pada tugasnya karena ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi.
Ia mencontohkan, dunia ekonomi kini menghadapi masalah melemahnya nilai tukar rupiah hingga meningkatnya inflasi.
"Nah, dalam situasi tantangan-tantangan eksternal dan tantangan dalam negeri yang tidak mudah, maka sebaiknya fokus semuanya itu pada upaya mengatasi masalah perekonomian itu," ujar Hasto.
"Kami kan selalu terbuka. Namun, itu adalah dari masing-masing (tokoh), apakah ingin ikut ke TPN atau tidak," kata Arsjad, Rabu (1/11/2023).
Sejauh ini, ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang masuk TPN dengan posisi Ketua Dewan Pakar.
https://nasional.kompas.com/read/2023/11/02/16283531/hasto-pdi-p-bilang-menteri-hanya-akan-jadi-pengarah-jika-masuk-tpn-ganjar