JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto memprediksi, Pemilu 2024 di Indonesia akan dijadikan eksperimen bagi plaftorm media sosial sebelum Pemilu di Amerika Serikat (AS), utamanya TikTok dan Twitter atau X.
“Kami melihat platform-platform baru yang muncul, TikTok sudah betul-betul menguat, Twitter sudah diganti dengan X, masih melakukan perubahan,” kata Andi dalam konferensi pers di Kantor Lemhannas, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2023).
Andi menyebutkan, salah satu yang dikaji Lemhannas adalah pemetaan platform media sosial di Indonesia menjelang atau saat Pemilu 2024.
“Karena Pemilu Indonesia digelar Februari 2024, terjadinya sebelum Pemilu Amerika Serikat pada November 2024, kemungkinan platform-platform ini menyiapkan kematangannya bukan untuk Pemilu Indonesia, tetapi untuk Pemilu AS,” kata Andi.
“Atau dalam bahasa gamblangnya, siap-siap, bahwa Pemilu Indonesia dijadikan eksperimen untuk mematangkan platform-platform itu, kemudian nanti betul-betul digunakan dalam Pemilu AS,” ujar Andi.
Andi mengatakan, platform TikTok menjadi platform media sosial yang fokus dikaji oleh Lemhannas.
Dia menambahkan, tren atau topik pembicaraan di TikTok masih acak, berbeda dengan platform X.
“Di X bisa tren-nya bisa politik, tapi kemudian di TikTok melempar sendiri algoritmanya. Kita bisa menduga bagaimana TikTok sendiri yang mengusung suatu algoritma yang menguatkan trend-trend tertentu,” ucap Andi.
“Dan diramalkan ada perubahan signifikan menuju November 2024 menjelang Pemilu AS,” kata Andi.
https://nasional.kompas.com/read/2023/09/18/17150041/lemhannas-prediksi-pemilu-2024-di-indonesia-akan-dijadikan-eksperimen