Cak Imin diketahui menghadiri ziarah di makam Sunan Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, pada Jumat (8/9/2023). Akan tetapi, dia tidak ikut rombongan PKB ke Demak malam ini.
Lantas, apakah Cak Imin menemui Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang belum kunjung menetapkannya sebagai cawapres?
Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan Cak Imin memiliki janji yang harus dihadiri di Jakarta saat ini.
"Beliau menyatakan bahwa akan mengikuti agenda yang sudah dijanjikan di Jakarta," ujar Cucun saat ditemui di Masjid Agung Demak, Jumat malam.
Cucun menepis Cak Imin kembali ke Jakarta untuk menemui PKS.
Menurut dia, PKS masih belum selesai melakukan mekanisme internal melalui Majelis Syura dalam penentuan cawapres yang didukung.
Diketahui, PKS saat ini baru hanya mendukung Anies Baswedan sebagai capres. Sedangkan penetapan Cak Imin sebagai cawapres masih dipertimbangkan oleh PKS.
"Besok (Cak Imin) langsung gabung di Drajat, Giri, Maulana Malik Ibrahim, dan Ampel," imbuhnya.
Adapun, Cak Imin mengaku akan segera mendatangi PKS begitu ziarah makam Wali Songo telah selesai tadi siang.
"Iya pasti ini segera, pulang dari ziarah saya ke sana," ucap Cak Imin di kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati, Cirebon, Jumat (8/9/2023) siang.
PKS dinilai dilema
PKS dinilai sedang bingung buat menentukan langkah apakah tetap mendukung bakal capres Anies Baswedan yang berpasangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin), atau memilih membentuk poros koalisi baru.
"Bisa dikatakan saat ini PKS tengah menghadapi dilema antara tetap mendukung Anies Bawedan atau berpindah koalisi," kata peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro dalam pernyataannya, seperti dikutip pada Kamis (7/9/2023).
Bawono menilai saat ini PKS kemungkinan tengah melakukan konsolidasi internal terkait deklarasi Anies Baswedan-Cak Imin.
Sebelumnya diberitakan, PKS tidak hadir dalam deklarasi Anies-Muhaimin di Hotel Majapahit (dahulu Hotel Yamato), Surabaya, Jawa Timur, 2 September 2023.
Pada saat itu, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf menilai KPP tidak akan mengalami guncangan jika PKB bergabung dengan cara yang lebih halus.
"Sesungguhnya koalisi tiga partai itu tidak akan mengalami guncangan apa-apa ketika masuknya PKB dengan cara yang smooth bisa kita lakukan," kata Muzzammil di Kantor DPP PKS, Jakarta.
Bawono menilai, pernyataan Al Muzzamil menyiratkan sebenarnya PKS kurang sepakat dengan manuver Partai Nasdem yang memasangkan Anies dengan Muhaimin.
"Sikap PKS itu memang menunjukkan ada rasa kurang sreg dalam diri PKS terhadap cara bergabung PKB tidak smooth tersebut," ucap Bawono.
Menurut Bawono, posisi PKS saat ini berada dalam kesulitan. Sebab jika mereka bertahan di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), maka kemungkinan besar peran mereka bakal diremehkan.
"Tetap berada di koalisi mendukung Anies Baswedan potensial membuat PKS dipandang sebelah mata oleh Partai Nasdem dan PKB, karena dua partai politik ini saja telah memenuhi presidential threshold," ucap Bawono.
https://nasional.kompas.com/read/2023/09/08/23460511/mendadak-cak-imin-balik-ke-jakarta-tinggalkan-rombongan-pkb-ziarah-di-demak