Salin Artikel

Pidato Anies Sebut Mr Assaat Presiden RIS, Sejarawan: Keliru Banget

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejarawan Bonnie Triyana mengoreksi pernyataan bakal calon presiden Anies Baswedan yang menyebut Mr. Assaat sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS).

Anies menyampaikan pernyataan itu dalam pidato saat mengisi Kuliah Kebangsaan yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) di Depok, Jawa Barat, pada 29 Agustus 2023.

Saat menyampaikan pernyataannya, Anies menyebut Republik Indonesia di masa lalu sempat menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS).

"Jangan pernah lupakan bahwa sempat Republik Indonesia menjadi bagian kecil dari sebuah Republik Indonesia Serikat. Republik Indonesia Presidennya Soekarno, Republik Indonesia Serikat Presidennya Mr. Asaat. Ini fakta sejarah," kata Anies seperti dikutip dari cuitan akun Twitter Bonnie.

"Dia keliru lah. Salah. Ngawur itu. Keliru banget. Kan Mr. Assaat itu pemangku jabatan Presiden Republik Indonesia, Soekarno Presiden Republik Indonesia Serikat," kata Bonnie saat dihubungi, Rabu (6/9/2023).

Bonnie memaparkan runutan sejarah terkait pembentukan RIS. Dia mengatakan, RIS terbentuk sebagai bagian dari hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) dan penyerahan kedaulatan antara Republik Indonesia dan Kerajaan Belanda pada 27 Desember 1949.

Saat itu bentuk negara setelah KMB adalah federasi yang berada di bawah payung RIS.

Negara federasi itu terdiri dari sejumlah negara bagian seperti Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan, Negara Jawa Timur, Negara Madura, Negara Sumatra, Negara Sumatra Timur, Negara Madura, Negara Sumatra, Negara Sumatra Timur, dan Republik Indonesia.

"Republik Indonesia waktu itu ibu kotanya di Yogyakarta. Pemangku jabatan presidennya itu kan Mr Asaat gelar Datuk Mudo," ujar Bonnie.

Bonnie mengatakan, keinginan itu menguat karena muncul sentimen terhadap Belanda. Sebab RIS sebenarnya adalah usulan dari mantan pejabat sementara Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Hubertus Johannes "Huib" van Mook, supaya pemerintah Belanda tidak berurusan secara langsung dengan tokoh nasionalis dan pro Republik Indonesia.

Karena desakan kembali ke negara kesatuan semakin kuat maka masyarakat kerap melakukan demonstrasi. Di Parlemen Sementara RIS, politikus Masyumi Mohammad Natsir mengajukan usulan, yang dikenal sebagai Mosi Integral, dan menganjurkan supaya kembali ke konsep negara kesatuan.

https://nasional.kompas.com/read/2023/09/06/19074391/pidato-anies-sebut-mr-assaat-presiden-ris-sejarawan-keliru-banget

Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Akomodasi Program Makan Siang Gratis Prabowo

INA Digital Bakal Akomodasi Program Makan Siang Gratis Prabowo

Nasional
PAN Tak Gentar jika PDI-P Usung Ahok pada Pilkada Sumut

PAN Tak Gentar jika PDI-P Usung Ahok pada Pilkada Sumut

Nasional
PN Jaksel Kabulkan Pencabutan Gugatan Praperadilan Sekjen DPR

PN Jaksel Kabulkan Pencabutan Gugatan Praperadilan Sekjen DPR

Nasional
Jadi Saksi TPPU SYL, Bos Maktour: Saya Pelayan Allah, Wajib Layani Siapa Pun yang Datang

Jadi Saksi TPPU SYL, Bos Maktour: Saya Pelayan Allah, Wajib Layani Siapa Pun yang Datang

Nasional
Jokowi Panggil Nadiem Makarim ke Istana, Bahas UKT Mahal

Jokowi Panggil Nadiem Makarim ke Istana, Bahas UKT Mahal

Nasional
INA Digital Mulai Operasi September 2024, Prioritaskan 9 Layanan

INA Digital Mulai Operasi September 2024, Prioritaskan 9 Layanan

Nasional
Jampidsus Dilaporkan ke KPK atas Dugaan Korupsi Lelang Barang Rampasan Negara

Jampidsus Dilaporkan ke KPK atas Dugaan Korupsi Lelang Barang Rampasan Negara

Nasional
Sindir Kementerian yang Punya 5.000 Aplikasi, Jokowi: Ruwet, Perlu Kita Setop

Sindir Kementerian yang Punya 5.000 Aplikasi, Jokowi: Ruwet, Perlu Kita Setop

Nasional
Entaskan Defisit Protein Hewani Daerah Pelosok, Dompet Dhuafa Kenalkan Program Tebar Hewan Kurban di Kurbanaval Goes To Hypermart

Entaskan Defisit Protein Hewani Daerah Pelosok, Dompet Dhuafa Kenalkan Program Tebar Hewan Kurban di Kurbanaval Goes To Hypermart

Nasional
Tanggapi Keluhan Ikang Fawzi soal Layanan, Dirut BPJS: Jangan Digeneralisir, Saat Itu Lagi Perbaikan

Tanggapi Keluhan Ikang Fawzi soal Layanan, Dirut BPJS: Jangan Digeneralisir, Saat Itu Lagi Perbaikan

Nasional
Kabulkan Eksepsi Gazalba Saleh, Hakim: Jaksa KPK Bisa Ajukan Lagi

Kabulkan Eksepsi Gazalba Saleh, Hakim: Jaksa KPK Bisa Ajukan Lagi

Nasional
Ada 27.000 Aplikasi Milik Pemerintah, Jokowi: Tidak Terintegrasi dan Tumpang Tindih

Ada 27.000 Aplikasi Milik Pemerintah, Jokowi: Tidak Terintegrasi dan Tumpang Tindih

Nasional
Kabulkan Eksepsi Gazalba Saleh, Hakim: KPK Tak Dapat Delegasi dari Jaksa Agung

Kabulkan Eksepsi Gazalba Saleh, Hakim: KPK Tak Dapat Delegasi dari Jaksa Agung

Nasional
Jajak Pendapat Litbang 'Kompas', Hanya 18 Persen Responden yang Tahu UU MK Sedang Direvisi

Jajak Pendapat Litbang "Kompas", Hanya 18 Persen Responden yang Tahu UU MK Sedang Direvisi

Nasional
Caleg PKS Aceh Tamiang Berstatus Buron Kasus Narkoba, Sempat Kabur 3 Minggu

Caleg PKS Aceh Tamiang Berstatus Buron Kasus Narkoba, Sempat Kabur 3 Minggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke