Dia mengaku cenderung jengkel ketika ditanya capres atau cawapres dari kalangan Nahdliyin.
"Memang saya berkali-kali, berkali-kali bukan hanya satu dua, sampai saya itu kalau ditanya lagi soal ini itu cenderung jengkel, bahwa tidak ada calon presiden atau calon wapres atas nama NU pokoknya tidak ada," kata dia saat ditemui di Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Gus Yahya menegaskan, semua orang, khususnya dari kalangan Nahdliyin apabila maju dalam kontestasi politik, tidak merepresentasikan NU.
"Calon, siapa pun calonnya itu atas nama kredibilitas masing-masing, enggak ada yang atas nama NU apalagi atas nama Islam pasti tidak ada," ujar dia.
Gus Yahya tak ingin ada orang yang mempermainkan agama dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Nah ini supaya orang politisi ini tidak mempermainkan agama, NU saja kami enggak mau dipermainkan untuk pencalonan begini begitu, apalagi agama jangan dipermainkan," ujar dia.
Di sisi lain, Gus Yahya menyebut, ada banyak tokoh dari kalangan Nahdliyin yang ikut dalam kontestasi politik.
Namun, bukan berarti orang-orang tersebut representasi dari NU.
"Ya orang NU banyaklah wong orang NU itu lebih 50 persen dari penduduk muslim Indonesia sampean tangkap 10 orang di jalan, yang 5 NU itu, hahaha, tetapi kalau mau nyalon jangan bilang atas nama NU ya pokoknya mutu sampean sendiri bagaimana," ujar dia.
https://nasional.kompas.com/read/2023/08/07/12481271/gus-yahya-mengaku-jengkel-tegaskan-tak-ada-capres-cawapres-atas-nama-nu