Salin Artikel

Kasus Ibu Tewas Sambil Peluk Bayi di Pati, Komnas Perempuan Harap Polisi Tindak Tegas Pelaku

Komisiner Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi mengatakan, pelaku yang juga suami dari korban itu harus ditindak dengan hukuman maksimal karena melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang berujung kematian.

"Untuk kasus ini kami mengharapkan kepolisian yang menegakkan aturan hukumnya dengan maksimal," ujar wanita yang akrab disapa Ami saat ditemui di Kantor Komnas Perempuan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/6/2023).

Selain itu, Komnas Perempuan juga meminta agar polisi bisa berkooridinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk memastikan anak korban yang masih bayi bisa mendapat pemulihan.

Selain bayi yang masih berusia kurang dari sebulan, korban juga memiliki anak berusia 2 dan 4 tahun yang harus mendapatkan jaminan tumbuh kembang.

Hal ini dianggap penting karena setelah ibunya meninggal, ayahnya sebagai pelaku kemungkinan akan dipidana.

"Maka proses tumbuh kembang dan pemenuhan hak anak itu juga harus dipastikan. Itu bukan ranah kepolisian tapi kepolisian bisa mendiskusikan merujuk ke UPTD PPA," ucap dia.

Selain itu, Komnas Perempuan juga berharap agar proses penegakan hukum bisa berjalan maksimal dan bisa diungkap di persidangan maupun di penyidikan.

"Sehingga ini sebagai femisida terbaca di dalam putusan pengadilan," pungkas dia.

Diberitakan sebelumnya, seorang ibu di Pati, Jawa Tengah, bernama Budiati, ditemukan tewas sambil memeluk bayinya yang berusia kurang dari sebulan.

Jasadnya ditemukan di sebuah rumah di Perumahan Griya Pesona II, Dukuh Ngipik, Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Rabu (14/6/2023).

Selain jenazah ibu yang memeluk bayinya, di lokasi itu terdapat dua bocah lain yang juga merupakan anak korban. Mereka berusia 4 tahun dan 2 tahun.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pati Kompol Onkoseno G Sukahar mengatakan, Budiati tewas usai dianiaya suami sirinya, Mashuri (45).

"Korban tidak langsung meninggal usai mengalami kekerasan fisik. Luka-luka memar akibat sering dipukuli hingga muncul luka dalam yang memicu korban meninggal. Apalagi, korban kondisinya belum fit usai melahirkan," ujarnya, Sabtu (17/6/2023).

Onkoseno menuturkan, Budiati dan Mashuri sempat terlibat pertengkaran dahsyat pada Jumat (9/6/2023).

Percekcokan itu berujung pada tindak penganiayaan yang dilakukan Mashuri. Pada Minggu (11/6/2023), Mashuri pergi meninggalkan rumah.

"Diduga korban meninggal pada Selasa 13 Juni 2023. Jadi setelah itu anak-anaknya telantar, makan seadanya yang ada di kulkas hingga akhirnya ditemukan," ucapnya.

Mengenai motif tersangka, Mashuri menganiaya korban karena mencurigai istrinya memiliki pria idaman lain.

Dalam pertengakaran terakhirnya, pasangan tersebut sempat cekcok seusai Mashuri tidak diperbolehkan memegang dan mengecek ponsel korban.

"Tersangka cemburu buta dan curiga korban berselingkuh. Korban juga menolak handphone-nya dipegang tersangka," ungkapnya.

Berdasarkan hasil interogasi, Mashuri mengakui sering menganiaya korban hingga luka-luka.

https://nasional.kompas.com/read/2023/06/20/19433361/kasus-ibu-tewas-sambil-peluk-bayi-di-pati-komnas-perempuan-harap-polisi

Terkini Lainnya

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke