Menurutnya, kandidat bakal cawapres Anies memang sudah final, tetapi belum diberi tahu.
"Namanya final di kepala Pak Anies, kita saja belum tahu," kata Dedy kepada wartawan, Jumat (16/6/2023).
Dedy juga angkat bicara kenapa eks Gubernur DKI Jakarta itu belum memberi tahu siapa calon tandemnya.
"Kalau itu Pak Anies punya pertimbangan waktu kayaknya," ujarnya.
Dedy mengatakan, pengumuman bakal cawapres seringkali menghitung dinamika politik yang terjadi, termasuk menerka siapa sosok yang akan dicalonkan koalisi lain.
Ia lantas berujar bahwa bakal cawapres yang didukung Partai Nasdem dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang digawangi bersama Partai Demokrat dan PKS itu harus memiliki faktor magnet dan efek kejut.
"Kalau dikeluarkan hari ini biasa-biasa saja kan," kata Dedy.
"Kalau dia (bakal cawapres) menjadi peristiwa biasa saja yah tidak asik dong. Kita kan tidak, Pak Anies tidak pernah dinomorsatukan dalam berbagai survei, maka butuh tindakan politik yang kemudian ketika itu dikeluarkan punya efek kejut untuk menaikkan elektabilitas dan sekaligus popularitas pasangan itu," ujarnya lagi.
Ketiga ketum parpol di KPP adalah Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
"Sudah, sudah, sudah. Semuanya sudah selesai," ujar Sugeng saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat pada 12 Juni 2023.
Anggota Tim Delapan KPP tersebut menyampaikan bahwa identitas satu nama cawapres yang telah Anies kantongi ini juga sudah diketahui oleh semua partai di KPP.
https://nasional.kompas.com/read/2023/06/16/18204931/nasdem-kita-saja-belum-tahu-siapa-bakal-cawapres-anies