Permintaan itu disampaikan Yudo Margono saat sambutan dalam acara launching dan seminar literasi digital yang juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) sekaligus Pelaksana tugas (Plt) Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Mahfud MD di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (13/6/2023).
Saat ini, menurut Yudo, ada yang mencoba membagikan informasi di lingkungan TNI. Lalu, dianggap sebagai pahlawan.
“Di lingkungan TNI saja, di masyarakat juga, seolah-olah kalau sudah men-share sesuatu baik negatif atau positif, seolah-olah menjadi pahlawan. Jadi siapa yang share duluan seolah-olah pahlawan,” kata Yudo Margono dipantau dari tayangan Kompas TV, Selasa.
Oleh karena itu, Yudo Margono berharap prajurit bisa memilah informasi yang baik dan benar untuk kepentingan satuan.
“Ini yang mungkin juga perlu kita tekankan pada jajaran semua, harus bisa memilah, apa yang harus di-share, apa dampak positif dan negatif terhadap satuan karena masih terikat dengan satuan TNI,” ujar Yudo Margono.
Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) ini lantas berharap berharap tidak ada lagi prajurit yang buta digital.
Ia juga berharap, tidak ada lagi prajurit yang menyebarkan konten yang bertentangan dengan tugas TNI, yakni sebagai pemersatu bangsa.
“Ke depan, saya berharap tidak ada lagi prajurit TNI yang buta digital, menyebarkan hoaks, membocorkan rahasia negara,” kata Yudo.
“Seolah-olah digital ini sudah tidak ada rahasia. Padahal, kita tahu bahwa tentara di mana pun, angkatan bersenjata di mana pun, pasti akan menganut prinsip atau azas kerahasiaan yang semuanya sebenarnya tidak harus dibuka,” ujar Yudo Margono.
“Ada birokrasi tertentu yang dibuka. Namun, juga ada hal tertentu yang sifatnya rahasia dan tidak bisa dibuka di publik,” katanya lagi menegaskan.
https://nasional.kompas.com/read/2023/06/13/17222411/panglima-tni-minta-prajurit-melek-digital-tak-ada-yang-sebar-hoaks-bocorkan