Salin Artikel

Aldi Taher dan Alienasi Politik

Aldi dengan polos mengakui kebingungannya mengapa dia maju di dua partai. Dia malah bertanya balik ke presenter tv, “Memang, Mbak, enggak bingung? Semua manusia di muka Bumi ini bingung, Mbak. Nanti enggak bingung kalau sudah di surga.”

Aldi menjawab hampir semua pertanyaan secara ignoratio elenchi, yakni mengalihkan perhatian dari apa yang sebenarnya sedang dibahas. Saat ditanyakan motivasinya menjadi wakil rakyat, dia menjawab enteng bahwa dirinya ingin membaca Al Quran di Senayan. Bagi Aldi, membaca Al Quran adalah solusi.

Rekaman wawancara itu kemudian ramai di jagad maya. Banyak yang meresponnya dengan tawa, banyak pula yang terang-terangan memberi dukungan sepenuhnya meski cukup terlihat satirnya.

Seruan “All in Aldi Taher” kemudian dilontarkan sebagai representasi dari alineasi politik oleh masyarakat Indonesia. Alienasi politik berarti perasaan terasing, putus asa, juga kecewa terhadap sistem politik.

Hal ini bisa diakibatkan oleh diabaikannya keterlibatan rakyat dalam proses pembuatan kebijakan yang nantinya akan memengaruhi kehidupan mereka. Publik juga merasa bahwa pemerintah tidak mewakili kepentingan mereka dan tidak berfungsi secara efektif.

Jika mengingat hasil survei Strategic and International Studies (CSIS) pada 2022, alienasi politik itu harusnya tidaklah mengherankan. Survei tersebut menunjukkan, minat anak muda Indonesia terhadap politik rendah.

Dari seluruh responden, hampir setengahnya menobatkan DPR sebagai lembaga yang tak layak dipercaya. Padahal, mimpi mengubah sistem dari dalam sudah jadi janji yang diwariskan dari generasi ke generasi. Jika mengubah sistem dari dalam dirasa gagal, maka terbesitlah pandangan untuk sekalian menghancurkannya dari dalam.

Warganet bahkan melabeli Aldi sebagai “orang gila”, dan menganggap bahwa dunia yang penuh kegilaan ini pantas dipimpin olehnya.

Sementara itu, Aldi sedang bermain peran. Dia tahu bagaimana cara mencuri sorotan publik di tengah kepenatan politik. Namanya kian populer dan banyak penggemar.

Dampak dari Alienasi Politik

Namun, apabila Aldi memenuhi syarat dan lolos sebagai caleg, alienasi politik ini akan mendatangkan konsekuensi yang cukup besar. Pertama, Aldi yang menyampaikan bahwa dia tidak tahu apa yang ingin diperjuangkan ketika menjadi anggota dewan, sebenarnya telah mengalihkan kita dari isu-isu yang lebih esensial.

Dalam dua hari sejak diwawancara TV One, interest over time Aldi Taher di Google Trends breakout ke angka 100, dengan 15 topik terkait tertinggi yang semuanya mencapai breakout. Topik-topik tersebut meliputi Partai Perindo, hingga lagu Yellow oleh Coldplay karena Aldi tiba-tiba menyanyikan lagu ini setelah salam pembuka.

Dalam perbandingan dengan isu trending lainnya, misal pada pencarian terkait Mario Dandy, terdakwa kasus penganiayaan terhadap D, grafik menunjukkan keadaan sebaliknya. Pencarian terkait Mario Dandy yang sebelumnya berada di atas Aldi Taher disalip hanya dalam hitungan hari.

Padahal, saat itu warganet geram akibat beredarnya video Mario memasang borgol kabel ties sendiri, terlebih dikonfirmasi Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko telah melalui proses editing. Dibandingkan dengan penilaian masyarakat terhadap Mario yang seolah mendapat perlakuan istimewa dari pihak kepolisian, Aldi Taher mampu mendominasi trending.

Kedua, jika Aldi terpilih, bukan tidak mungkin dia akan melakukan buck passing. Dalam politik, hal ini merujuk pada pengalihan tanggung jawab atas konsekuensi keputusan kebijakan dan menyalahkan orang atau lembaga lain sebagai gantinya.

Banyak politisi menggunakan taktik licik ini untuk menjaga popularitas, menghindari kritik, dan mengalihkan perhatian dari kegagalan kepemimpinannya.

Aldi secara verbal meminta agar masyarakat tidak memilihnya, dan itu disampaikan berulang kali dalam wawancara-wawancara lain setelahnya. Apabila masyarakat yang dalam keadaan sadarnya memilih orang yang tidak ingin dipilih, maka sebaiknya jangan menaruh harapan besar untuk sebuah pertanggungjawaban.

Ketiga, bahaya terbesar adalah ketidakstabilan politik yang berkepanjangan. Keputusasaan publik terhadap lembaga negara dan politikus dapat memicu konflik sosial, ketegangan politik, hingga aksi massa.

Hal itu jelas akan menghambat stabilitas negara. Ketidakstabilan politik ini juga berdampak negatif pada ekonomi Indonesia, seperti terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah, peningkatan inflasi, dan ancaman ketidakstabilan sosial lainnya.

Cara Satir dari Kandidat Politik

Aldi Taher bukanlah orang pertama dalam politik yang mendapat dukungan secara satir. Pada 2019, pemilu di Indonesia diramaikan dengan kehadiran pasangan calon presiden-wakil presiden fiktif Nurhadi dan Aldo Suparman.

Pasangan fiktif itu dimunculkan sekelompok anak muda yang merasa gerah dengan kampanye hitam. Pasangan itu berasal dari partai fiktif, yakni Partai Untuk Kebutuhan Iman (PUKI).

Nurhadi seorang tukang pijat dari Kudus (Jawa Tengah). Sementara wajah Aldo adalah gabungan dari sejumlah wajah politikus. Dalam dua pekan saja, Nurhadi-Aldo berhasil meraih puluhan ribu pengikut di Facebook, Twitter, dan Instagram.

Konten-konten seputar menjaga persatuan bangsa hingga isu-isu sensitif seperti legalisasi ganja dikemas dengan jenaka, juga vulgar. Nurhadi-Aldo berhasil menarik dukungan masyarakat secara organik lewat produksi konten sejenis dengan caranya masing-masing.

Kandidat politik bergaya satir juga ada di sejumlah negara. Pada pemilu Britania Raya tahun 1987, publik dikejutkan dengan seseorang berjubah hitam dan topeng tinggi bernama Lord Buckethead. Ia maju dalam pemilu di kawasan Finchley, London Utara.

Semenjak itu, karakter yang diadopsi dari film Hyperspace karya Todd Durham tersebut digunakan sejumlah orang untuk mencalonkan diri dalam pemilu lainnya. Bahkan, pada 2017, sosok itu menjadi salah satu lawan Perdana Menteri Theresa May di Maidenhead.

Ketika itu, komedian Jon Harvey sebenarnya juga ingin maju sebagai kandidat independen dengan nama Lord Buckethead. Namun karena nama itu telah didaftarkan orang lain, Jon membuat identitas baru bernama Count Binface. Penampilan keduanya yang mencolok meramaikan suasana pemilu di Britania Raya hingga kini.

Demikian pula di Amerika Serikat (AS). Seorang seniman pertunjukan muncul dengan identitas bernama Vermin Supreme dan meramaikan Pemilihan Presiden 2008 (beberapa pihak mengatakan sejak 1992) hingga sekarang. Penampilannya juga nyentrik. Ia menggunakan topi, sepatu boots, dan membawa sikat gigi besar sebagai kampanye agar orang-orang menyikat gigi mereka, dan berjanji setiap orang Amerika akan dapat satu kuda pony jika dirinya terpilih.

Kandidat-kandidat politik bergaya satir itu muncul sebagai bentuk protes dan keputusasaan atas politikus yang terjebak dalam template monoton di setiap kampanye pemilu.

Aldi Taher mungkin tak sefiktif Nurhadi-Aldo. Namun dia juga tak sekritis Buckethead, Binface, dan Supreme. Aldi bisa saja tak paham apa fungsi lembaga negara yang dimasukinya.

Sementara itu, masyarakat yang masih menjadi undecided voters atau mereka yang belum menentukan pilihan bisa saja memilih secara irasional. Mereka terpengaruh oleh faktor emosional, populisme, hingga kebingungan dalam memahami isu-isu politik yang kompleks.

Di sisi lain, alineasi politik membuat publik merasa bahwa memilih politikus manapun tak akan memberikan perbedaan signifikan dibandingkan dengan memilih Aldi.

https://nasional.kompas.com/read/2023/06/07/06000041/aldi-taher-dan-alienasi-politik

Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke