Hal itu disampaikan Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja saat menemui Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2023).
"Komunikasi dan silaturahmi dan permohonan kerjasama Bawaslu dan Muhammadiyah untuk mengawasi seluruh tahapan pemilu dan juga membantu penyelenggaraan pemilu di Indonesia," ujar Bagja.
"Kami harapkan Muhammadiyah bisa mensosialisasikan tentang tahapan pemilu yang sedang berjalan, khususnya kepada warga muhammadiyah baik di kota dan desa dan sarana pendidikan Muhammadiyah," katanya lagi.
Menurut Bagja, Muhammadiyah bisa sangat membantu Bawaslu untuk suksesi pesta demokrasi 2024 mendatang.
Selain itu, Bagja mengatakan, masukan yang diungkapkan Haedar Nashir kepada Bawaslu salah satunya adalah politik keadaban dan etika dalam Pemilu nanti.
"Mengenai keadaban, etik, dan juga pola pencegahan dan pak Haedar meminta bawaslu bertindak secara tegas dalam fungsi penindakannya agar telihat kewenangan Bawaslu itu dirasakan oleh masyarakat dan juga keadilan pemilu bisa ditegakkan," ujar Bagja.
Hal tersebut dinilai penting, agar penyelenggaraan Pemilu bisa berkualitas dan memberikan manfaat untuk Indonesia ke depan.
"Dan juga Bawaslu harus mengawasi seluruh aspek dalam kehidupan, misalnya penggunaan fasilitas pemerintah, kemudian penggunaan sarana pendidikan pada kampanye yang tidak pada tempatnya," kata Bagja.
Setelah bertemu Ketum PP Muhammadiyah, Bagja menyebut Bawaslu telah bertemu pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama untuk menyampaikan hal yang sama.
"Mungkin (selanjutnya) ke PGI (Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia), dan teman-teman yang ada di lintas iman. Dan besok kami ke Mabes TNI untuk memastikan netralitas TNI dan Polri dalam pemilu tahun ini," ujar Bagja.
https://nasional.kompas.com/read/2023/04/05/21184431/bawaslu-berharap-muhammadiyah-ikut-sosialisasikan-tahapan-pemilu