"Saya beryukur kepada Allah SWT saya telah diberikan umur yang panjang," kata Ma'ruf dalam acara peluncuran buku "Kiai Wapres, Wapres Kiai" di Hotel Kempinski, Jakarta, Sabtu siang.
Ma'ruf Amin mengatakan, meski sudah berusia 80 tahun, ia merasa belum bisa melakukan apa yang semestinya dilakukan dengan umur panjang yang diberikan kepadanya.
Oleh karena itu, Ma'ruf memohon maaf. Sebab, menurutnya, kiprahnya di Nahdlatul Ulama, Majelis Ulama Indonesia hingga menjadi wakil presiden masih dari jauh ideal.
"Saya yakin apa yang saya berikan jauh dari yang semestinya. Oleh karena itu, mohon ampun kepada Allah SWT karena saya tidak bisa menggunakannya dengan seharusnya," ujarnya.
Ma'ruf Amin lantas mengatakan bahwa ada orang yang diberikan umur panjang tetapi tidak memberikan manfaat dan faedah. Begitu pula sebaliknya, ada yang berumur pendek tetapi penuh manfaat dan faedah.
"Umur yang barokah itu umur yang banyak amalnya, memperoleh nikmat, bisa mempergunakannya dengan sebaik-baiknya," kata Ma'ruf Amin.
"Itu barangkali pesan saya kepada yang masih panjang, mudah-mudahan hidupnya panjang semua. Saya juga masih ingin panjang lagi kalau Allah berikan," ujar Ma'ruf Amin.
Mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga mengaku tidak tahu menahu soal isi buku "Wapres Kiai, Kiai Wapres" yang ditulis oleh sejumlah anak buahnya.
Dengan nada bercanda, Ma'ruf Amin menyebut isi buku tersebut hanyalah kepandaian para penulis, bukan karena kehebatannya menjabat sebagai wakil presiden.
"Apa yang ditulis di buku itu sebenernya mungkin bukan karena saya hebat, tapi kepintaran yang nulis saja itu sebenarnya mendramatisir," kata Ma'ruf.
Acara peringatan hari ulang tahun Ma'ruf Amin ini turut dihadiri beberapa tokoh, antara lain, Wakkl Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju.
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/11/12175851/ulang-tahun-ke-80-wapres-maruf-amin-bersyukur-diberi-umur-panjang