JAKARTA, KOMPAS.com - Mahkamah Agung (MA) meminta waktu untuk berbenah dan melakukan perbaikan internal setelah 2 orang hakim agung yakni Sudrajad Dimyati dan Gazalba Saleh serta beberapa orang aparatur lembaga itu menjadi tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena terjerat skandal dugaan suap.
"Beri kami waktu membenahi diri, dan sekali lagi saya tidak mau menyalahkan siapa siapa," kata Ketua MA Muhammad Syarifuddin dalam paparan kinerja lembaga secara daring di Jakarta, Selasa (3/1/2023) kemarin.
Akan tetapi, menurut Syarifuddin perkara dugaan korupsi yang menjerat 2 hakim agung dan sejumlah aparatur MA tidak akan mengganggu penyelesaian perkara di lembaga itu.
Di sisi lain, Syarifuddin meminta maaf atas kejadian itu memohon doa dari masyarakat buat melakukan pembenahan internal, terutama terkait pengawasan dan pencegahan tindak pidana korupsi.
"Apapun kendalanya, kami tidak akan menyerah tapi kami akan melakukan perbaikan sekuat tenaga dan dengan pertolongan Allah S.W.T., kami yakin kami bisa memperbaiki lembaga MA seperti yang masarakat harapkan," ujar Syarifuddin.
Sehingga jumlah beban perkara tahun 2022 ditambah 175 sisa perkara tahun 2021 adalah 28.522 perkara.
Hingga 29 Desember 2022, MA berhasil memutus 28.371 perkara atau sebesar 99,47 persen dari jumlah beban perkara tahun 2022 sebanyak 28.522 perkara.
Rasio produktivitas memutus perkara tersebut melampaui target yang ditetapkan, yaitu 75 persen atau lebih tinggi 24,47 persen dan meningkat 1,7 persen dari tahun 2021.
Sedangkan produktivitas kinerja minutasi perkara meningkat cukup signifikan dari tahun 2021 sebanyak 21.586 perkara menjadi 30.195 perkara pada tahun 2022 atau naik sebesar 39,88 persen.
"Jumlah minutasi perkara tahun 2022 merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah Mahkamah Agung," ungkap Syarifuddin.
Terakhir, hingga 29 Desember 2022, terdapat 151 sisa perkara. Jumlah tersebut masih bersifat sementara dan dapat berubah karena pada 30 Desember 2022 masih ada persidangan dan datanya belum masuk ke laporan capaian kinerja MA tahun 2022.
"Dengan jumlah sisa perkara tersebut menunjukkan peningkatan kinerja dibandingkan tahun sebelumnya," ucap Syarifuddin.
https://nasional.kompas.com/read/2023/01/04/15002241/ma-minta-waktu-benahi-internal-usai-2-hakim-agung-jadi-tersangka-suap
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.