Salin Artikel

Sinyal Kekecewaan Gerindra di Balik Desas-desus Hengkangnya Sandiaga ke PPP...

JAKARTA, KOMPAS.com - Internal Partai Gerindra digoyang kabar hengkangnya Sandiaga Salahuddin Uno. Wakil ketua dewan pembina partai berlambang garuda itu diisukan hendak merapat ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Desas-desus yang berembus, manuver ini tak lepas dari keinginan Sandi mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2024. Sebab, Gerindra telah menegaskan bahwa Prabowo Subianto capres harga mati.

Gerindra sendiri tampak santai menanggapi kabar ini. Meski demikian, respons Gerindra itu justru dianggap sebagai sinyal kekecewaan.

Siap maju capres

Sandiaga memang telah berulang kali menyatakan dirinya siap maju sebagai calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024. Namun, dia mengatakan, perihal capres ditentukan oleh partai politik.

"Saya sendiri sudah menyatakan siap maju, tapi nanti partai politik yang menentukan karena itu hak prerogatif partai," kata Sandiaga di Universitas Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/12/2022).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu berkata, dirinya terus membangun komunikasi politik dengan Partai Gerindra perihal suksesi Pilpres 2024.

"Kita beri ruang agar partai politik yang menentukan pilihan, yang jelas saya sudah bekerja untuk pencapaian dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif," ujarnya.

Namun demikian, Sandi juga bilang, saat ini bukan waktu yang tepat untuk deklarasi maju capres. Dia mengaku masih fokus menjalankan tugasnya sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menkoparekraf).

"Kita kan masih tugas di kementerian," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Prabowo harga mati

Merespons pernyataan Sandi, Gerindra menegaskan bahwa hanya ada satu nama capres yang akan mereka usung yakni ketua umum Prabowo Subianto.

Sedianya, Prabowo telah mendeklarasikan kesiapannya sebagai capres Pemilu 2024 melalui Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerindra pada 12 Agustus lalu.

“Bahwa capres kami adalah Ketum Gerindra Prabowo Subianto, dan kita menyerahkan sepenuhnya kepada beliau untuk mengatur koalisi dan juga menentukan wakil presiden,” kata Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (12/12/2022).

Menrut Andre, selama dua tahun terakhir kader Gerindra di berbagai daerah tak pernah memalingkan dukungan dari Prabowo. Bahkan, dia mengeklaim, banyak partai yang ingin bekerja sama dengan Gerindra untuk memenangkan Menteri Pertahanan itu di pilpres.

Oleh karenanya, dia menegaskan bahwa Prabowo capres harga mati buat Gerindra.

"Partai Gerindra urusannya ya satu capresnya hanya Pak Prabowo Subianto," tandasnya.

Hengkang ke PPP?

Belakangan, santer beredar kabar Sandiaga bakal meninggalkan Gerindra dan bergabung ke PPP. Isu itu bahkan diungkap oleh elite Gerindra sendiri.

"Saya sudah mendengar kabar dari teman-teman Fraksi PPP bahwa Pak Sandi itu sebentar lagi sudah resmi menjadi anggota PPP," kata Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Namun demikian, Dasco mengatakan, partainya hingga kini belum menerima surat pengunduran diri Sandiaga. Sandi juga disebut belum berkomunikasi dengan Gerindra terkait ini.

Dasco sendiri tampak tak keberatan dengan kabar tersebut. Dia bilang, hak seseorang untuk melakukan manuver politik.

“Ya enggak ada masalah. Kita dengan partai semua kan hubungan baik, terutama di Parlemen. Mau dengan PPP, mau dengan partai yang lain, kita enggak ada masalah,” ujar Wakil Ketua DPR RI itu.

Dasco berkata, tak masalah jika pasangan Prabowo pada Pilpres 2019 itu kini hendak maju sebagai capres partai lain. Namun, dia menegaskan, di Partai Gerindra hanya ada nama Prabowo.

"Bahwa kemudian di Gerindra tentunya sudah pasti, slotnya cuma satu, Pak Prabowo," tandasnya.

Respons berbeda ditunjukkan oleh kader Gerindra yang juga sahabat Sandiaga, Kamrussamad. Dia mempertanyakan sikap Sandi yang berulang kali menyatakan siap maju capres.

"Saya rasa Pak Sandi Uno tidak serius maju pilpres. Karena tercatat 15 kali membuat rilis 'SIAP MAJU CAPRES', tapi rakyat tidak terlihat antusias," ujar Kamrussamad saat dimintai konfirmasi, Rabu (28/12/2022).

"Dari segi adab politik Pak Sandi ini sebagai kader dan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra. Jika benar mau melawan Prabowo Subianto yang pernah berjasa membuka jalan karier politiknya, mulai Pilkada DKI 2017 sampai Pilpres 2019, setahu saya bukan karakter Sandi Uno frontal seperti itu," kata Kamrussamad.

"Apakah sosok Sandi pengkhianat atau pejuang? Waktu akan menjawab," tutur anggota Komisi XI DPR RI itu.

Namun demikian, Kamrussamad juga mengajak Sandi kembali ke "jalan yang benar" dengan tetap berjuang bersama Prabowo dan Gerindra.

Disambut baik

Sementara, PPP menyambut baik kabar ini. Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan, partainya selama ini menjalin hubungan baik dengan Sandiaga.

"Ya kalau informasi itu benar ya alhamdulillah," kata Awiek, begitu sapaan akrabnya, ketika dikonfirmasi, Rabu (28/12/2022).

Namun begutu, Awiek mengatakan, partainya tetap menghormati Gerindra. Sebabnya, hingga kini Sandi masih tercatat sebagai partai berlambang kepala garuda itu.

PPP sendiri sebelumnya sempat mengusulkan Sandiaga sebagai capres. Gagasan tersebut disampaikan ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), kongsi yang dibentuk PPP bersama Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk Pemilu 2024.

Menurut Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi, Sandiaga merupakan sosok yang dekat dengan ulama dan pesantren, sama seperti PPP.

"Oleh karena itu, terhadap beberapa figur termasuk Pak Sandi, kami tentu akan mencermati," katanya saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Angkat bicara

Sandiaga pun baru-baru ini angkat bicara soal kencangnya desas-desus dirinya bermanuver ke PPP. Menparekraf itu memastikan dirinya hingga kini masih menjadi kader Gerindra.

"Per hari ini saya masih di Gerindra," kata Sandiaga saat kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (29/12/2022).

Sandiaga mengaku akan mengikuti arahan dan keputusan dari pimpinan partai, termasuk terkait Pilpres 2024.

"Berkaitan dengan langkah-langkah politik kedepan, sebagai kader yang loyal, tentu akan saya koordinasikan dengan pimpinan. Karena Gerindra itu, partai yang menaungi dan membesarkan saya," ujarnya.

Saat ditanya soal isu rencana kepindahannya ke PPP, Sandi menjawab secara diplomatis. Dia mengaku diundang ke sebuah acara oleh elite PPP untuk menampung aspirasi pendukung Prabowo-Sandiaga.

"Dua minggu lalu saya diundang di Ponpes Darul Ulum Banyuanyar, oleh salah satu Pengurus PPP, Pak Awi (Ketua DPP PPP) Achmad Baidowi. Kebetulan saat itu kami diundang untuk menampung aspirasi para pendukung Prabowo-Sandi waktu itu," kata Sandi.

"Jadi soal bagaimana itu mencari solusi ekonomi, sebagian juga mengelola destinasi wisata di desanya. Aspirasi itu disampaikan kepada saya dan saya terima," lanjutnya.

Sinyal kecewa?

Melihat dinamika ini, Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai, elite Gerindra justru tengah menunjukkan kekecewaan mereka terhadap Sandiaga. Bisa jadi, Sandi dianggap sebagai pemberontak oleh partainya sendiri.

"Dengan melihat pernyataan elit-elit Gerindra seperti Sufmi Ahmad Dasco dan Kamrussamad, justru saya memaknai adanya kekecewaan sekaligus mempertanyakan sikap Sandiaga Uno yang mbalelo (memberontak) terhadap keputusan final Gerindra yang akan mencapreskan Prabowo," kata Ari kepada Kompas.com, Jumat (30/12/2022).

Bagi Gerindra, kata Ari, Prabowo adalah roh partai dan harga mati. Oleh karenanya, tak heran jika partai pimpinan Prabowo itu santai mempersilahkan kadernya yang keluar dari garis parpol untuk hengkang.

Namun demikian, Ari mengatakan, jika benar Sandiaga merapat ke PPP, Gerindra bakal merugi karena kehilangan salah satu kader terbaik. Endorsement buat Prabowo pun bakal berkurang.

"Bagi Sandi sendiri ini adalah langkah peruntungan politik mengingat dia tidak mendapat tiket sebagai capres atau cawapres dari Gerindra sementara dia ingin mencari tiket dari PPP," ujarnya.

Kendati begitu, lanjut Ari, Sandi seharusnya berpikir matang terkait ini. Sebab, oleh sejumlah lembaga survei, PPP diprediksi bakal lenyap dari DPR pasca Pemilu 2024 karena diperkirakan tidak memenuhi presidential threshold atau ambang batas Parlemen 4 persen.

Dengan demikian, saham politik partai berlambang Kabah itu di KIB pun tak seberapa besar.

"Jadi andai PPP mengusulkan nama Sandiaga sebagai capres atau cawapres dalam KIB tentu masih menunggu hasil akhir rembukan para anggota KIB," tutur dosen Universitas Indonesia itu.

https://nasional.kompas.com/read/2022/12/30/10570581/sinyal-kekecewaan-gerindra-di-balik-desas-desus-hengkangnya-sandiaga-ke-ppp

Terkini Lainnya

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke