Salin Artikel

Survei Poltracking: Anies Unggul di Banten-DKI-Jabar, Ganjar di Jateng-Jatim, tapi...

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menduduki posisi teratas sebagai bakal calon presiden di tiga provinsi di Pulau Jawa.

Temuan ini mengacu pada hasil survei Poltracking Indonesia yang dilakukan di lima wilayah di pulau Jawa secara terpisah yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, sekaligus DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR menyebut pulau Jawa merupakan kunci kemenangan pemilihan presiden (Pilpres). Sebab, 57,4 persen pemilik suara sah pada pemilu mendatang berada di pulau Jawa. Sementara di luar Jawa hanya 42,6 persen.

“Secara populasi itu memang (pemilih) menumpuk di pulau Jawa,” kata Yuda dalam “Rilis Temuan 5 Survei Provinsi di Pulau Jawa: Jawa Penentu Kemenangan?” yang disiarkan di YouTube Poltracking TV, Kamis (15/12/2022).

Menurutnya, berdasarkan Pilpres sebelumnya siapapun calon presiden yang memenangkan suara di dua dari tiga provinsi di pulau Jawa, yaitu  Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur akan menjadi pemenang.

Adapun temuan survei Poltracking menyatakan Anies unggul di tiga provinsi di pulau Jawa yakni, DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Pada simulasi 20 nama bakal calon presiden, Di DKI Jakarta, elektabilitas Anies mencapai 47,2 persen, menang telak dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan suara 23,9 persen serta Prabowo Subianto 11,9 persen.

Sementara, dalam simulasi tiga bakal calon presiden, elektabilitas Anies mencapai 49,6 persen, Ganjar 27,5 persen, dan Prabowo 15,7 persen.

“Sementara bisa dilihat Anies sebagai mantan gubernur cukup kuat. Anies cukup kuat, dominan secara elektoral di Jakarta,” kata Yuda.

Di Provinsi Banten, dalam simulasi 20 nama bakal capres, Anies juga menempati urutan pertama dengan elektabilitas 43,9 persen, Prabowo 27,7 persen, dan Ganjar Pranowo 12,9 persen.

Pada simulasi tiga nama bakal calon presiden, Anies meraup 47,6 persen suara, Prabowo 28,5 persen, dan Ganjar 16,1 persen.

Di Provinsi Jawa Barat, Anies juga duduk di posisi teratas. Ia meraup 28,9 persen dari 20 nama bakal calon presiden, diikuti Prabowo 23,1 persen dan Ganjar Pranowo 12,3 persen.

Pada simulasi tiga nama bakal capres, elektabilitas Anies di Jawa Barat mencapai 36,3 persen, Prabowo 30,8 persen, dan Ganjar 18,7 persen.

Sementara itu, di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menang telak. Dari 20 nama bakal calon presiden ia meraup 70,4 persen suara.

Prabowo berada di urutan kedua dengan elektabilitas 9,8 persen dan Anies Baswedan hanya 6,6 persen.

Pada simulasi tiga nama bakal capres, Ganjar meraup 71,4 persen suara di Jateng, Prabowo 10,8 persen dan Anies 9 persen.

Di Provinsi Jawa Timur, pada simulasi 20 nama, Ganjar menduduki posisi teratas dengan elektabilitas 34,4 persen, Prabowo 23,6 persen, dan Anies 15,9 persen.

Pada simulasi tiga nama bakal capres, Ganjar meraup 36,1 persen suara, Prabowo 25,5 persen, dan Anies 19,6 persen.

“Biasanya yang bisa memenangkan dua wilayah di antara tiga Jawa itu menjadi pemenang pilpres, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat,” tutur Yuda.

Untuk diketahui, berdasarkan data perbandingan daftar pemilih tetap (DPT) antara Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa, Jawa Barat menjadi provinsi dengan persentase DPT tertinggi yakni 17,4 persen.

Posisi berikutnya yaitu Jawa Timur dengan 16,2 persen, lalu Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dengan 16,1 persen. Sementara Banten 4,3 persen, dan DKI Jakarta 4,1 persen.

Adapun survei dilakukan di lima provinsi dengan penghitungan secara terpisah. Dari setiap wilayah tersebut, Poltracking Indonesia mengambil 1.000 responden yang sudah memiliki hak pilih.

Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sekitar 3,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka dalam kurun waktu 26-2 Desember.

https://nasional.kompas.com/read/2022/12/15/18253961/survei-poltracking-anies-unggul-di-banten-dki-jabar-ganjar-di-jateng-jatim

Terkini Lainnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Nasional
Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Nasional
Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Nasional
Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Nasional
Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Nasional
MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke 'Crazy Rich Surabaya'

MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke "Crazy Rich Surabaya"

Nasional
Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Nasional
Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke