YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Djoko Santoso ingat betul dengan momen pendakiannya ke Gunung Kerinci, Sumatera Barat pada Februari 1983 silam.
Sebab, momen itu kini menjadi bagian dari sejarah hidup orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo.
Pendakian itu digagas oleh organisasi mahasiswa pecinta alam Universitas Gadjah Mada (UGM) bernama Silvagama. Setidaknya, ada 13 orang yang turut serta dalam pendakian.
Presiden Jokowi turut serta di dalam pendakian bertajuk 'Ekspedisi Kerinci' itu.
Djoko sendiri merupakan ketua tim ekspedisi. Ia bercerita, salah satu hal yang paling ia ingat dari sosok Jokowi kala itu adalah, Jokowi tak mengenakan sepatu yang memang diperuntukkan untuk kegiatan pendakian.
"Ketika kita semua pakai sepatu gunung, hanya dia yang memakai sepatu kets, sneakers," ujar Djoko saat berbincang dengan Kompas.com, Minggu (16/10/2022).
Momen Jokowi mendaki menggunakan sepatu sneakers itu, lanjut Djoko, dapat dilihat dari sejumlah foto selama pendakian yang kini telah banyak beredar di media sosial.
Djoko mengeklaim, dirinya adalah salah satu teman semasa kuliah yang paling banyak memiliki foto-foto mendaki gunung bersama Jokowi.
Meski menggunakan sepatu yang bukan peruntukkannya, Djoko tak melihat Jokowi kepayahan selama mendaki.
Jokowi, seingat Djoko, malah berada di urutan paling depan memimpin treking. Sementara, Djoko sebagai ketua tim mengawasi tim di belakang.
"Dan dia (Jokowi) sampai ke puncak (Kerinci) pertama kali. Ya artinya sepatunya aman," ujar Djoko.
Ia meyakini, salah satu faktor yang menyebabkan Jokowi tidak tergelincir ketika mendaki dengan sepatu kets adalah karena Jokowi memiliki tubuh ringan.
Oleh sebab itu, Jokowi mudah mengendalikan tubuhnya melalui trek pendakian Gunung Kerinci.
Selain itu, Jokowi memang dikenal sebagai pejalan kaki tangguh. Ia sanggup berjalan kaki sangat jauh tanpa sedikit-sedikit berhenti akibat kelelahan.
Djoko melanjutkan, Jokowi sebenarnya bukanlah bagian dari anggota atau pengurus Silvagama. Tetapi, Jokowi hampir selalu ikut apabila Silvagama mengadakan kegiatan di hutan dan gunung.
Biasanya, bila kegiatan Silvagama hanya kemping saja, Jokowi tidak akan ikut. Tetapi, bila Silvagama merencanakan pendakian ke gunung-gunung, Jokowi dipastikan ikut.
"Mungkin 95 persen kalau di absensi, dia (Jokowi) pasti ikut," ujar Djoko.
Diketahui, Jokowi masuk ke UGM pada tahun 1980. Ia menempuh program studi Fakultas Kehutanan.
Berdasarkan keterangan teman-teman seangkatan, jumlah mahasiswa pada angkatan tersebut sebanyak 80 di mana 8 orang di antaranya adalah perempuan.
Jokowi menempuh pendidikan di UGM selama lima tahun dan lulus tahun 1980.
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/23/17000051/jokowi-tak-pakai-sepatu-gunung-saat-mendaki-kerinci-tapi-yang-pertama-sampai