Adapun Anies diberi hak oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk mencari cawapresnya sendiri.
“Satu, memberikan kontribusi dalam kemenangan. Kedua, membantu memperkuat koalisi, stabilitas koalisi. Ketiga bisa membantu dalam pemerintahan yang efektif,” papar Anies ditemui di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Senin (17/10/2022).
Namun, ia tak mau terburu-buru menentukan pilihan. Anies merasa masih banyak waktu sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka pendaftaran pasangan calon (paslon) capres-cawapres 19 Oktober 2023.
Selain itu, ada Partai Nasdem juga belum membentuk koalisi dengan partai politik (parpol) lain.
“Proses pembentukan koalisi masih berjalan,” ucapnya.
Sehingga, ia masih perlu melalui serangkaian proses sebelum menentukan menentukan siapa figur cawapres yang dipilihnya.
“Saya rasa akan lebih bijak apabila proses penentuan pasangan itu dilakukan dengan seksama dan bukan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya,” ungkapnya.
Terakhir Anies menampik pertemuan dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa terkait safari politiknya mencari cawapres.
Ia mengaku komunikasi keduanya berlangsung bulan lalu saat Anies masih aktif menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Itu kan sudah sebulan yang lalu. Jadi ada beberapa program terkait dengan Jakarta, TNI, kemudian dibahas bersama,” pungkasnya.
Partai Demokrat tampak ingin mengawinkan Anies dengan AHY untuk kontestasi elektoral mendatang.
Berulangkali Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyampaikan Anies dan AHY punya chemistry yang kuat.
Keduanya pun dipandang sebagai figur yang merepresentasikan semangat perubahan dan perbaikan yang diusung Partai Demokrat untuk Pemilu 2024.
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/18/09061081/anies-beberkan-tiga-kriteria-cawapres-pendampingnya