Salin Artikel

Usai Peristiwa Penembakan Brigadir J, Ferdy Sambo Sampaikan Rekayasa Kasus ke Hendra Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.com – Mantan Karo Paminal Divisi Propam Polri Hendra Kurniawan merupakan salah satu orang yang dipanggil Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo setelah kejadian penembakan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta, 8 juli 2022.

Adapun Hendra merupakan salah satu tersangka obstruction of justice atau menghalangi penyidikan kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat yang akan digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), pekan depan.

Dalam cuplikan dakwaan Hendra Kurniawan di situs PN Jaksel, pada pukul 17.22 WIB usai penembakan Brigadir J, Ferdy Sambo menelepon Hendra untuk datang ke rumahnya karena ada kejadian yang perlu dibicarakan.

Hal itu dilakukan dalam rangka menutupi fakta kejadian sebenarnya dan untuk mengaburkan tindak pidana yang telah terjadi.

Kompas.com sudah mendapat izin Humas PN Jaksel Djuyamto untuk mengutip isi cuplikan dakwaan itu pada Jumat (14/10/2022).

“Terdakwa Hendra Kurniawan sedang berada di kolam pancing Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara dan meminta agar segera datang ke rumah saksi Ferdy Sambo di Komplek perumahan Polri Duren Tiga,” tulis isi dakwaan.

Sekitar pukul 19.15 WIB, Hendra pun tiba di rumah Ferdy Sambo di Komplek perumahan Polri Duren Tiga.

Ia langsung bertemu langsung dengan Ferdy Sambo dan menanyakan soal kejadian yang dimaksud Sambo.

Saat itu, Ferdy sampat memberitahu ada pelecehan yang terjadi kepada istrinya, Putri Candrawathi di dalam kamar.

Selanjutnya, Ferdy Sambo melanjutkan bahwa saat kejadian pelecehan, Putri sempat berteriak sehingga membuat Brigadir J panik dan keluar kamar.

“Karena ketahuan oleh Richard Eliezer Pudihang Lumiu sambil bertanya 'ada apa bang...' ternyata Nofriansyah Yosua Hutabarat yang berada di lantai bawah, depan kamar tidur Putri Candrawathi tersebut bereaksi secara spontan dan menembak Richard Eliezer Pudihang Lumiu yang berdiri ditangga lantai dua rumah Saksi Ferdy Sambo,” imbuh Sambo.

Sambo melanjutkan, saat melihat situasi tersebut Bharada E atau Richard Eliezer membalas tembakan Brigadir J.

Hal itu membuat adanya kejadian saling tembak di antara mereka berdua, yang mengakibatkan korban jiwa yaitu Brigadir J. Hutabarat

“Inilah cerita yang direkayasa saksi Ferdy Sambo, lalu disampaikan kepada Terdakwa Hendra Kurniawan,” tulisnya.

Diketahui, Brigadir J tewas ditembak Bharada E atas perintah dari Ferdy Sambo di rumah Duren Tiga, Jakarta, 8 Juli 2022.

Dari kejadian ini telah ditetapkan sebanyak lima tersangka pembunuhan berencana, termasuk Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dan Bharada E atau Richard Eliezer.

Selanjutnya, ada juga tujuh tersangka obstruction of justice penyidikan kasus Brigadir J, termasuk Hendra dan Ferdy Sambo.

Selain itu, tersangka yang lain adalah Kombes Agus Nurpatria, AKBP Arif Rahman, Kompol Baiquni Wibowo, Kompol Chuck Putranto, dan AKP Irfan Widyanto.

Mereka bertujuh diduga melanggar Pasal 49 jo Pasal 33 dan/atau Pasal 48 ayat 1 jo Pasal 32 Ayat (1) Nomor 19 Tahun 2016 UU ITE. Selain itu, mereka juga dijerat Pasal 55 Ayat (1) dan/atau Pasal 221 Ayat (1) ke-2 dan/atau Pasal 233 KUHP.

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/14/09590671/usai-peristiwa-penembakan-brigadir-j-ferdy-sambo-sampaikan-rekayasa-kasus-ke

Terkini Lainnya

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke