Adapun identitas dua penerbang tersebut yakni pilot Letnan Satu Laut (P) Judistira Eka Permady dan kopilot Letnan Dua Laut (P) Dendy Kresna Bhakti.
“Belum (soal kepastian nasib dua penerbang),” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Julius Widjojono melalui pesan singkat, Kamis (8/9/2022).
Julius mengatakan, kerangka pesawat telah ditemukan di sekitar 15 meter di kedalaman laut.
Setelah temuan tersebut, tim penyelam bersama unit SAR lain kini mulai mengupayakan pengangkatan kerangka pesawat ke permukaan laut.
“Sudah (ditemukan kerangka pesawat), tinggal kepastian keamanan tim penyelaman untuk selanjutnya semoga hari ini bisa terangkat,” ujar Julius.
Pesawat Bonanza dilaporkan hilang kontak di Selat Madura, tepatnya di perairan antara Bangkalan dan Gresik, Rabu (7/9/2022).
Sebelum dilaporkan hilang kontak, pesawat lebih dulu lepas landas dari Bandara Juanda dengan rute Sub-(Armada) Loc Area-Sub, Rabu, pukul 08.45 WIB.
Namun sekitar 10 menit setelah lepas landas, pesawat tersebut dilaporkan hilang kontak di antara perairan di Bangkalan dan Gresik, pukul 08.55 WIB.
TNI AL menyebut pesawat jatuh dan tenggelam di kedalaman sekitar 10-15 meter. Terkait kondisi dua penerbangnya, TNI AL belum bisa memastikannya.
Dalam proses pencarian, TNI AL mengerahkan 7 KRI, 1 pesawat CN-235, 2 Helikopter, 2 Kapal Angkatan Laut (KAL), 2 Tim Kopaska, dan 2 tim penyelam.
https://nasional.kompas.com/read/2022/09/08/11215651/kerangka-pesawat-tni-al-yang-jatuh-ditemukan-nasib-2-penerbang-belum-bisa