Salin Artikel

Serangan-serangan Internal PDI-P untuk Ganjar, "Kemajon" hingga "Kemlinthi"

Ganjar sendiri berada dalam naungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Sebagai kader partai, Ganjar tentu memiliki peluang diusung sebagai calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres).

Namun, berbagai serangan justru tampak menyasar Ganjar dari internal PDI-P.

Salah satu serangan juga terang-terangan menyasar Ganjar agar tak ambisius bermanuver politik untuk 'nyapres' pada 2024.

Di sisi lain, belum ada satu pun pernyataan dari Ganjar yang menyebutkan dirinya bakal maju pada Pilpres 2024.

Sementara itu, PDI-P masih menunggu arahan dan keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk Pilpres 2024.

Disebut 'kemajon' hingga banteng celeng

Serangan terhadap Ganjar pertama kali disuarakan oleh Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah Bambang Wuryanto pada Mei 2021.

Pria yang karib disapa Bambang Pacul itu merespons soal alasan Ganjar tidak diundang di acara internal partai. Salah satunya pada HUT PDI-P ke-48 di Panti Marhaen Semarang.

Pacul mengungkapkan, tak diundangnya Ganjar karena dia dinilai kelewat berambisi untuk Pilpres 2024.

"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," kata Bambang, Sabtu (22/5/2021).

Pacul juga mengaku telah memberi kode teguran kepada Ganjar, namun dia merasa tidak digubris.

"Wis tak kode sik, mok soyo mblandang, ya tak rodo atos (Sudah saya kode lebih dulu, kok makin keterlaluan, ya saya makin keras). Saya di-bully di medsos, ya bully saja. Saya tidak perlu jaga image saya," katanya.

Pacul juga menyebut barisan pendukung Ganjar sebagai kader celeng.

Sebutan itu disampaikan menanggapi adanya deklarasi Ganjar sebagai calon presiden 2024 oleh sejumlah kader PDI-P pada medio November 2021.

Salah satunya, dukungan yang dilontarkan oleh Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI-P Purworejo, Albertus Sumbogo.

”Adagium di PDI-P itu, yang di luar barisan bukan banteng. Itu namanya celeng. Jadi, apa pun alasan itu yang deklarasi, kalau di luar barisan ya celeng,” kata Pacul.

Diingatkan Megawati

Pada Agustus 2021, Megawati mengingatkan Ganjar soal banjir rob yang kerap terjadi di pesisir utara Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan Megawati saat memberikan pengarahan dalam acara Pelatihan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami PDI Perjuangan yang ditayangkan akun YouTube PDI Perjuangan, Rabu (4/8/2021).

"Tadi sekilas saya lihat ada Pak Ganjar, jadi kalau masih mendengarkan saya, nah ini, itu kan dari awal kamu saya jadikan (gubernur), kamu kan sudah pernah toh saya omongi urusan Pelabuhan Semarang dan lain sebagainya," kata Megawati, Rabu.

Ia mengaku berani menegur langsung Ganjar sebagai kepala daerah lantaran juga berstatus sebagai kader PDI-P.

"Lho betul lho, saya kalau sama anak buah saya begitu, berani aku, tetapi kalau sama yang lain sorry, saya nanti saya dianggap apa," ucap Presiden ke-5 RI itu.

Adapun Ganjar merespons pernyataan Megawati tersebut dengan mengangguk-anggukan kepalanya sambil beberapa kali tersenyum.

Puan sentil pemimpin bermain medsos

Belum lama ini, tepatnya 26 April 2022, Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDI-P Puan Maharani menyindir sosok pemimpin yang aktif bermain media sosial.

Tanpa menyebut sosok yang dimaksud, Puan mengatakan bahwa figur itu tampak menyenangkan di media dan layar kaca, tetapi sebenarnya tak bisa membuat rakyat senang.

"Terkadang-kadang itu kita suka yowes lah (yasudahlah) dia saja asal ganteng, dia saja yang dipilih asal bukan perempuan, dia saja walau tidak bisa apa-apa yang penting kalau di sosmed dan TV nyenengin. Tetapi tidak bisa kerja dan nyenengin rakyat. Mau enggak kayak itu,” kata Puan di depan ribuan kader PDI-P Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (26/4/2022).

Satu tahun ke belakang, Puan juga pernah menyindir pemimpin yang layak bukan bekerja di media sosial, tetapi nyata di lapangan.

“Pemimpin menurut saya, itu adalah pemimpin yang memang ada di lapangan dan bukan di sosmed,” kata Puan di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/5/2021).

Blak-blakan Trimedya dan sebutan 'kemlinthi'

Lain Megawati dan Puan, sama seperti Pacul, politisi PDI-P Trimedya Panjaitan menyerang Ganjar terang-terangan.

Anggota DPR dari Fraksi PDI-P itu menilai Ganjar getol nyapres, tetapi kinerjanya selama 8 tahun menjadi gubernur dipertanyakan.

"Ganjar apa kinerjanya 8 tahun jadi Gubernur selain main di medsos apa kinerjanya?" kata Trimedya dalam keterangannya, Rabu (1/6/2022).

Bagi Trimedya, manuver Ganjar untuk Pilpres 2024 sudah kelewat batas.

Ganjar disebut terlalu menampilkan syahwat politiknya. Hal itu dinilai Trimedya dari safari Ganjar ke berbagai wilayah di Indonesia beberapa waktu belakangan, mulai dari Sumatera Utara hingga Sulawesi Selatan.

Atas hal ini, Trimedya menilai Ganjar kemlinthi atau dalam istilah orang Jawa berarti sombong atau congkak.

“Kalau kata orang Jawa kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai gubernur Jateng dia berinteraksi dengan kawan-kawan stuktur di sana DPD, DPC, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, itu baru,” ujarnya.

Respons Ganjar

Terkini, Ganjar merespons adanya sentilan terhadap dirinya dikaitkan capres 2024.

Dengan santai, kader PDI-P itu mengatakan bahwa kritik terhadap dirinya akan dijadikan pegangan untuk memperbaiki kinerjanya.

"Ya ndak apa-apa. Kalau kritik dari kolega buat saya itu vitamin untuk memperbaiki dan koreksi," jelas Ganjar kepada wartawan, Kamis (2/6/2022).

Ganjar juga menampik anggapan bahwa dirinya tak menghargai Megawati. Justru menurutnya ihwal Pilpres menjadi wewenang Ketum PDI-P itu.

"Menghormatilah. Urusannya kan urusan copras-capres to, itu. Capres itu PDI-P sudah jelas, itu urusan ketua umum, urusannya Bu Mega," katanya.

Di sisi lain, Ganjar mengaku masih fokus penanganan masalah banjir rob dan minyak goreng di Jawa Tengah alih-alih memikirkan Pilpres.

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/07/07543221/serangan-serangan-internal-pdi-p-untuk-ganjar-kemajon-hingga-kemlinthi

Terkini Lainnya

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan Bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan Bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke