Salin Artikel

Sidang Ke-144 IPU, Puan Bertemu Majelis Nasional Thailand Bahas Kerja Sama 2 Negara

Dalam pertemuan bilateral itu, Puan mengapresiasi memorandum of understanding (MoU) Pembentukan Kelompok Persahabatan Antarparlemen Indonesia-Thailand.

Puan mengatakan, penting bagi Indonesia dan Thailand untuk membahas sejumlah isu agar ada peningkatan kerja sama setelah beberapa waktu tertahan karena adanya pandemi Covid-19.

“Saya senang mengamati hubungan bilateral RI dan Thailand yang berkembang dengan baik selama 72 tahun terakhir ini, bahkan saat masa pandemi Covid-19. Dalam hal kerja sama perdagangan dan investasi juga mengalami peningkatan,” jelas Puan dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu.

Oleh karena itu, Puan menilai perlu adanya penyelenggaraan kembali forum kerja sama yang tertunda, baik di tingkat parlemen maupun kementerian.

“Saya juga mendorong kerja sama kedua negara dalam rangka revitalisasi pariwisata, karena hal itu yang menjadi salah satu sumber devisa utama kedua negara. Saya berharap Indonesia dan Thailand dapat berbagi pengalaman kebijakan pro-pariwisata,” tutur Puan.

Lebih lanjut, Puan mengatakan bahwa DPR kini tengah melakukan kajian dan finalisasi draf MoU tersebut.

“Semoga dapat segera kita tandatangani dalam waktu dekat mengenai MoU ini,” ujarnya.

Adapun pembahasan lain dalam agenda itu adalah mengenai rencana pemerintah Thailand mengubah status pandemi menjadi endemi pada Juli 2022 mendatang.

Hal itu, lanjut Puan, merupakan hal yang juga tengah diupayakan oleh pemerintah Indonesia.

“Berbagai penyesuaian saat ini telah dilakukan Indonesia. DPR juga ikut dalam melakukan pengawasan terhadap upaya pemerintah yang sedang menyusun road map dalam rangka menuju situasi endemi,” tuturnya.

Dia juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Thailand yang telah membuka vaksinasi bagi warga negara Indonesia (WNI) di Thailand.

Komitmen Indonesia-Kuwait berdayakan perempuan

Selain bertemu dengan Ketua Senat Thailand, di BICC Nusa Dua, Bali, Puan juga melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Kuwait National Assembly Marzouq Ali Al Ghanim.

Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua pihak membahas mengenai kondisi pandemi Covid-19 di Kuwait dan Indonesia.

“Indonesia dan Kuwait menjadi negara dengan tingkat vaksinasi tinggi seiring dengan penurunan kasus Covid-19,” kata Puan.

Lebih lanjut, Ia pun berbicara mengenai komitmen kuat Indonesia dan Kuwait dalam pemberdayaan perempuan pada sektor politik.

“Kami melihat pemberdayaan perempuan berkontribusi besar bagi perdamaian demokrasi dan hak asasi manusia (HAM) dan penanganan Covid-19,” ungkapnya.

Hanya saja, menurut Puan, pandemi Covid-19 menghambat pencapaian pemberdayaan perempuan.

“Ini tantangan bersama yang harus terus menjadi perhatian. Kerja sama antar negara termasuk lewat parlemen akan membantu mengatasi tantangan itu,” jelas Puan.

Di sisi lain, Puan menilai Kuwait merupakan mitra dagang penting di Indonesia pada Kawasan Teluk. Ia pun menginginkan agar ada peningkatan hubungan perdagangan antara Indonesia dengan Kuwait.

“Kuwait merupakan mitra penting untuk stabilitas Kawasan. Hubungan Indonesia dan Kuwait harus terus dikembangkan, khususnya di sektor kerja sama politik, ketenagakerjaan, dan pendidikan,” papar Puan.

Selain itu, Puan juga melakukan pertemuan pull aside dengan Ketua Parlemen Republik Demokratik Timor-Leste Aniceto Longuinhos.

Dalam pertemuan itu, Puan menyinggung sedikit mengenai persoalan perbatasan negara antara Indonesia dengan Timor Leste yang masih belum selesai.

“Saya berharap kita dapat menyelesaikan negosiasi perbatasan kedua negara yang tertunda karena pandemi,” ucap Puan.

Kemudian, Puan juga meminta dukungan dari Timor Leste untuk mempercepat penyelesaian penentuan perbatasan darat itu.

“Kami meminta dukungan juga dari Timor Leste untuk mempercepat penyelesaian penentuan perbatasan darat di Segmen Noel Besi-Citrana dan Segmen Bijael Sunan-Oben,” lanjut Puan.

Sehubungan dengan kerja sama parlemen, Puan menyampaikan dukungan Indonesia atas keanggotaan Timor-Leste di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) serta parlemen Timor-Leste ke ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA).

“Saya ingin Indonesia terus dilibatkan dalam pembangunan di Timor Leste, termasuk dalam pembangunan infrastrukturnya,” tutupnya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/03/23/18121911/sidang-ke-144-ipu-puan-bertemu-majelis-nasional-thailand-bahas-kerja-sama-2

Terkini Lainnya

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke