Wiku mengatakan, kasus Covid-19 di 10 provinsi luar Jawa-Bali mengalami peningkatan dalam satu bulan terakhir.
"Kasus di 10 provinsi ini naik 100-300 kali lipat, tentunya ini menjadi kewaspadaan kita bersama apalagi kenaikan kasus pada provinsi-provinsi tersebut diiringi dengan kenaikan kematian dan angka BOR meskipun tidak setinggi gelombang Delta," kata Wiku dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (22/2/2022).
Wiku mengatakan, ke-10 provinsi yang menjadi penyumbang terbesar kasus Covid-19 tersebut di antaranya adalah Sumatera Utara (12.378), Sulawesi Selatan (10.228), Kalimantan Timur (10.128).
Kemudian, Sumatera Selatan (6.636), Sulawesi Utara (5.898), Lampung (5.542), Papua (4.424), Riau (4.276), Kalimantan Selatan (4.258) dan Sumatera Barat (3.496).
"Angka-angka ini sangat tinggi jika dibandingkan dengan kasus pada awal Januari lalu yang hanya sekitar 40 kasus saja," ujarnya.
Wiku juga mengatakan, 9 dari 10 provinsi tersebut mengalami kenaikan angka kematian akibat Covid-19 hingga 29 kali lipat.
Rinciannya, Kalimantan Selatan (29 kasus), Sulawesi Selatan (27 kasus), Sumatera Selatan (26 kasus), Lampung (25 kasus), Kalimantan Timur (19 kasus), Sumatera Utara (18 kasus), Riau (16 kasus), Sumatera Barat (12 kasus) dan Sulawesi Utara (7 kasus).
"Sementara dari BOR isolasi rumah sakit rujukan di 10 provinsi tersebut semuanya mengalami tren kenaikan, di akhir Januari lalu BOR di provinsi ini berkisar 2-5 persen saja, namun saat ini meningkat jadi 20-40 persen," tuturnya.
Berdasarkan hal tersebut, Wiku mengatakan diperlukan penyesuaian strategi dan melakukan evaluasi penanganan Covid-19 di luar Jawa-Bali.
"Jika pada 3 minggu kebelakang penanganan difokuskan ke Jawa-Bali, saya mohon di minggu ini dan ke depannya untuk juga memantau perkembangan Covid-19 di luar Jawa-Bali," ucap dia
https://nasional.kompas.com/read/2022/02/23/07253511/satgas-kasus-covid-19-di-luar-jawa-bali-naik-300-kali-lipat