Salin Artikel

Jatam: Kekerasan Kerap Terjadi di Wilayah Pertambangan

“Dimana pun tambang hadir dan beroperasi, kekerasan adalah salah satu pola yang selalu digunakan untuk menekan resistensi warga,” kata Melky pada Kompas.com, Senin (14/2/2022).

Melky menerangkan, aktor-aktor yang terlibat biasanya aparat keamanan, preman, hingga organisasi masyarakat (ormas).

“Yang di belakangnya ditunggangi oleh perusahaan tambang,” ucap dia.

Karena itu, Melky mendesak pemerintah tidak hanya melakukan evaluasi di sisi administrasi. Lebih jauh, pemerintah juga menyentuh aspek tindak pidana lingkungan, kemanusiaan, dan perusahaan.

“Tak kalah penting juga evaluasi di internal pemerintah dan aparat keamanan itu sendiri,” sebutnya.

“Terutama oknum-oknum yang lebih sering bekerja melayani korporasi tambang, lalu mengabaikan keselamatan warga,” kata Melky.

Jika tidak ada evaluasi mendasar dari pemerintah, lanjut Melky, akan semakin banyak warga yang menolak aktivitas penambangan menjadi korban kekerasan hingga kriminalisasi.

“Selama ini warga di daerah lingkar tambang terus jadi korban, sebagian besar dikriminalisasi menggunakan Undang-Undang Minerba, terutama Pasal 162 soal tindak pidana menghalang-halangi aktivitas perusahaan,” ujar dia.

Sepekan terakhir terjadi dua insiden kekerasan yang diduga melibatkan aparat kepolisian di daerah pertambangan. Pertama, pada Selasa (8/2/2022) ratusan aparat memasuki Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah untuk mengawal petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN) melakukan pengukuran lahan pertambangan bahan material pembangunan Bendungan Bener.

Sebanyak 64 warga kemudian ditangkap dan ditahan aparat.

Tersebar di media sosial sejumlah warga dikepung aparat saat sedang beribadah di masjid dan terkena tindakan kekerasan saat proses penangkapan berlangsung.

Sejumlah warga Wadas diketahui menolak wilayahnya digunakan sebagai lokasi pertambangan karena akan mematikan sejumlah mata air yang digunakan sebagai sumber kehidupan sehari-hari.

Lalu pada Sabtu lalu seorang warga bernama Rifaldi tewas dalam demonstrasi di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Diduga Rifaldi meninggal karena tembakan aparat saat membubarkan demonstran dengan paksa.

Aksi unjuk rasa itu dilakukan karena massa yang menolak Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Trio Kencana di wilayah itu. Saat ini pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan untuk mencari anggotanya yang diduga melakukan penembakan.

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/14/19473431/jatam-kekerasan-kerap-terjadi-di-wilayah-pertambangan

Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke