Salin Artikel

Kasus Covid-19 Bertambah, Epidemiolog Sarankan WFH Ditingkatkan dan Tunda PTM

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menyarankan pemerintah kembali meningkatkan ketentuan kerja dari rumah atau work from home (WFH) seiring lonjakan kasus Covid-19, terutama terkait penularan varian Omicron.

Ia juga menyarankan agar pemerintah menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas siswa 100 persen untuk mencegah penularan pada anak-anak.

"PTM ini tidak bisa tidak, selama masa krisis, PTM ini ditunda dulu. Online dulu karena berbahaya. Termasuk yang WFH, harus ditingkatkan, mau itu 50 persen, 25 persen, tapi harus dilakukan karena itu yang akan membantu," kata Dicky, ketika dihubungi, Minggu (23/1/2022).

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia per Jumat (21/1/2022) bertambah menjadi 1.161 kasus.

Kemudian, pada Sabtu (22/1/2022), Indonesia mencatatkan penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 3.205 kasus.

Jumlah tersebut merupakan rekor penambahan kasus Covid-19 terbanyak sejak 3,5 bulan terakhir.

Di sisi lain, Indonesia juga mencatatkan dua kasus kematian pasien Covid-19 akibat varian Omicron.

Dicky mengatakan, pemerintah harus segera mengejar cakupan vaksinasi untuk lansia lantaran capaian vaksinasi hingga dosis kedua untuk kelompok tersebut masih rendah.

Lansia juga memiliki kecenderungan tingkat kerawanan tertular Covid-19 yang lebih tinggi ketimbang kelompok usia lain.

"Saat ini, itu ada kurang lebih 40 persen atau 30 persen kelompok rawan yang belum divaksin, dan ini bicara vaksin lengkap dua dosis," ucap Dicky.

"Kemudian bicara soal lansia, itu masih 50 persen lebih lansia yang belum vaksin lengkap, apalagi bicara booster. Artinya ini harus dikejar. Kalau tidak, mereka ini yang akan jadi korban," kata dia.

Kemenkes mencatat total cakupan vaksinasi dosis pertama untuk lansia mencapai 71,29 persen. Sementara, untuk lansia yang telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua sebesar 46,41 persen dari target sebanyak 21.553.118.

Adapun untuk masyarakat rentan dan umum, total capaian vaksinasi dosis pertama sebanyak 72,16 persen dan vaksinasi dosis kedua sebesar 49,60 persen dari target 141.211.181 penduduk yang divaksinasi.

"Jadi (vaksinasi) ini harus digenjot, bahkan melihatnya bukan hanya dari potensi puncah gelombang tiga Omicron, tapi juga antisipasi nanti menjelang puuasa. Sebelum bulan puasa kejar cakupan dua dosis mencapai 75 persen minimal," kata Dicky.

https://nasional.kompas.com/read/2022/01/23/11554681/kasus-covid-19-bertambah-epidemiolog-sarankan-wfh-ditingkatkan-dan-tunda-ptm

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke