Salin Artikel

Lima Obsesi Budiman Sudjatmiko, dari Kebebasan hingga Manusia yang Berdaulat

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Budiman Sudjatmiko memiliki lima obsesi yang ia perjuangkan hingga kini.

Adapun kelima obsesi itu berpijak pada manusia, mulai dari kebebasan, keadilan, kemajuan, hegemoni, dan keberlangsungannya dalam kehidupan.

"Obsesi pertama saya adalah saya obsesi pada yang namanya kebebasan manusia, human liberty," kata Budiman, dikutip dari video wawancara dengan Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho, yang diunggah Senin (15/11/2021).

Guna mewujudkan obsesi pertama, Budiman sadar bahwa dirinya harus konsekuen untuk ikut terlibat membangun atau merebut kebebasan itu.

Mengaku tak muluk-muluk, karena dirinya orang Indonesia, maka yang disasarnya adalah kebebasan manusia Indonesia.

Menurut Budiman, salah satu upaya untuk mewujudkan obsesi pertama adalah melalui perjuangan demokrasi.

"Tahun 90an, waktu itu saya membuat PRD (Partai Rakyat Demokratik). Konsekuensi dari itu saya dipenjara tahun 1997, divonis 13 tahun," ungkapnya.

Budiman menuturkan, obsesi pertamanya telah terwujud pada tahun 1998 mana kala Indonesia memasuki masa reformasi, setelah rezim Orde Baru runtuh yang ditandai lengsernya Presiden Soeharto.

Setelah itu, Budiman berpikir bahwa ia harus melanjutkan obsesinya. Obsesi kedua Budiman adalah mewujudkan keadilan atau kesetaraan manusia.

"Obsesi saya ini lahir dari karena saya orang desa, Cilacap. Saya lahir melewatkan masa kecil saya di Cilacap," terangnya.

Budiman mengeklaim, obsesi keduanya itu sudah diwujudkan saat ia duduk di kursi parlemen selama dua periode.

Obsesi pada keadilan itu diwujudkan ketika Budiman menjadi salah satu pelopor lahirnya Undang-Undang Desa.

"Sehingga, desa sekarang mendapatkan anggaran kurang lebih Rp 1 miliar, setiap desa, setiap tahun. Alhamdulillah obsesi saya kedua tercapai, memang dalam pelaksanaannya belum optimal, tetapi secara legal oke, sudah menjadi aturan," ucapnya.

Menilai obsesi pertama dan kedua sudah tercapai, Budiman menginginkan obsesi ketiganya terlampaui pula.

Obsesi ketiga Budiman yakni soal kemajuan manusia. Ia menilai, setelah manusia itu berhasil mendapatkan kebebasan dan keadilannya, maka kemajuan yang harus segera diraih.

"Orang harus maju, orang harus mulai menemukan cara-cara baru menaklukan ruang, supaya segala sesuatu menjadi lebih dekat. Menaklukan waktu supaya segala sesuatu menjadi lebih cepat, dan menaklukan materi supaya segala hal bisa kita ubah bentuknya sehingga berubah fungsinya lebih mudah melayani kebutuhan manusia," imbuh dia.

Guna mewujudkan obsesi itu, Budiman bersama rekan-rekannya mendirikan Inovator 4.0 Indonesia pada 2018.

Dua tahun berikutnya, ia memimpin pembangunan kawasan industri berbasis teknologi bernama Bukit Algoritma, di Sukabumi, Jawa Barat.

"Saya sedang di tengah-tengah mewujudkan obsesi saya yang ketiga di usia saya yang 51 tahun ini," terangnya.

Diketahui, Budiman merupakan Ketua Pelaksana pembangunan Bukit Algoritma setelah diangkat menjadi Komisaris Independen di PTPN V milik BUMN.

Setelah obsesi pertama, kedua dan ketiga, Budiman mengaku masih memiliki dua obsesi lainnya.

Budiman berharap masih diberikan umur panjang untuk mewujudkan dua obsesi terakhirnya yaitu hegemoni dan keberlangsungan manusia.

Terkait hegemoni, dia menilai bahwa manusia harus berada di atas alat yang diciptakannya.

"Bagaimana manusia bisa memperalat alat, bukan diperalat oleh alat. Semaju apa pun alat itu, sekeren apa pun, manusia tetap harus di depan," tegasnya.

Obsesi kelimanya yaitu keberlangsungan manusia atau sustainability. Hal itu menurut dia perlu diwujudkan agar manusia tidak punah.

Manusia, kata Budiman, perlu memanusiakan sesamanya. Manusia juga harus berdaulat atas nasibnya sendiri.

Budiman mengatakan, saat ini dirinya membeberkan lima obsesi dalam hidupnya. Namun, jika diberi umur panjang, maka Budiman tak menampik dirinya akan terus berobsesi.

"Kalau kemudian obsesi kelima terwujud dan saya masih hidup, mungkin kita harus kembali ke titik nol lagi, kebebasan apa yang harus dikembangkan dari manusia tapi dengan kualitas yang baru," pungkasnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/16/12170871/lima-obsesi-budiman-sudjatmiko-dari-kebebasan-hingga-manusia-yang-berdaulat

Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke