JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan agar mitigasi bencana dari hulu ke hilir disiapkan untuk mengantisipasi bencana, menyusul terjadinya cuaca ekstrem di Tanah Air.
Meski pemerintah telah memiliki berbagai perangkat untuk peringatan dini kepada masyarakat apabila terjadi potensi bencana alam, tetapi mitigasi harus tetap dilakukan.
“Yang paling penting adalah disiapkan secara menyeluruh dari hulu sampai ke hilir, baik dari pendidikan, pendekatan edukasi kebencanaan, mitigasi, dan pencegahan. Ini sangat erat kaitannya agar kita bisa menekan kejadian kebencanaan itu seminimal mungkin,” ujar Muhadjir, dikutip dari siaran pers, Selasa (9/11/2021).
Menurut Muhadjir, bencana alam di Indonesia tidak selalu terjadi secara mendadak.
Sebab, kata dia, ada bencana alam yang bisa diprediksi sebelumnya sehingga upaya mitigasi dapat dilakukan secara dini.
Hal tersebut untuk mencegah timbulnya dampak yang lebih besar akibat bencana tersebut.
"Misalnya beberapa wilayah di DKI Jakarta yang kerap mengalami banjir langganan karena kondisi geografis yang berada di hilir," kata dia.
Dalam kondisi tersebut, Pemprov DKI Jakarta bersama pemerintah daerah wilayah hulu telah bekerja sama melakukan berbagai langkah antisipasi.
Mulai dari mencegah di hulu dengan membuat waduk-waduk penyangga hingga di hilir dengan melakukan pengerukan sungai-sungai utama.
Termasuk menghidupkan kembali saluran-saluran tersier dan sekunder di wilayah-wilayah tertentu.
Lebih lanjut Muhadjir mengingatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya.
"Karena banyak kejadian bencana alam terutama banjir yang disebabkan oleh ketidakdisiplinan masyarakat," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/11/09/16501271/menko-pmk-ingatkan-mitigasi-bencana-dari-hulu-ke-hilir