Salin Artikel

Tambah 26, Kasus Varian Baru di DKI Jakarta Jadi 826

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI melaporkan adanya penambahan sebanyak 26 kasus varian baru di DKI Jakarta pada 3 September 2021.

Dengan tambahan itu, maka total kasus varian baru di DKI Jakarta saat ini mencapai 826 orang.

Dari jumlah tersebut, varian Delta paling mendominasi sebanyak 777 kasus, disusul varian Alpha 37 kasus dan varian Beta 12 kasus.

Sebelumnya, pada 27 Agustus 2021, total kasus varian baru di DKI Jakarta mencapai 800 orang.

Saat itu, varian Delta juga yang paling mendominasi sebanyak 751 kasus, disusul varian Alpha 37 kasus dan varian Beta 12 kasus.

Itu artinya hanya varian Delta yang bertambah di DKI Jakarta. Sementara dua varian lainnya, Alpha dan Beta tidak.

CT value tak bisa jadi gambaran terpapar varian baru corona

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, nilai CT value pada pasien Covid-19 tidak bisa jadi gambaran pasien tersebut terinfeksi varian baru virus corona.

CT Value adalah nilai batas ambang siklus saat pemeriksaan tes swab PCR yang dapat memprediksi tingkat keparahan penyakit Covid-19.

Untuk memastikan pasien terpapar Covid-19 varian baru virus corona, kata Nadia, seorang pasien harus melalui pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).

"CT Value itu tidak bisa menggambarkan apakah ini varian baru atau tidak, tapi yang bisa WGS, karena dari situ kita bisa memetakan mutasi-mutasi yang terjadi dan mencocokkan dengan primer yang terkait," ujar Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (10/9/2021).

Menuru Nadia, perlu kajian lebih lanjut apakah varian baru virus corona seperti varian Mu dapat dideteksi melalui penilaian CT Value.

"Tetapi ini tentu harus dikaji lebih lanjut, yang memastikan varian itu saat ini adalah WGS," kata Nadia.

Lebih lanjut, Nadia mengatakan, terkait pasien Covid-19 di Jawa Timur yang memiliki nilai CT Value rendah, diperlukan pemeriksaan menggunakan metode WGS untuk mengetahui apakah terpapar varian baru corona atau tidak.

"Sekaligus menjawab pertanyaan di Jawa Timur terkait varian baru, tentunya kita tunggu pemeriksaan dari lab WGS yag dilakukan Universitas Airlangga," katanya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/09/13/10470071/tambah-26-kasus-varian-baru-di-dki-jakarta-jadi-826

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke