JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku telah mendapat informasi terkait beredarnya nomor induk kependudukan (NIK) Presiden Joko Widodo pada Kamis (2/9/2021) malam.
Budi mengatakan, tak hanya NIK Presiden Jokowi, data para pejabat juga tersebar dan saat ini sudah dirapikan dan ditutup.
"Memang tidak nyaman, itu banyak, bukan hanya Bapak Presiden, tapi banyak pejabat juga yang NIK-nya tuh sudah jadi tersebar itu masih keluar. Kita menyadari itu sekarang, kita akan tutup data para pejabat," kata Budi dalam konferensi pers bersama Kapolda Metro Jaya yang disiarkan Kompas TV, Jumat (3/9/2021).
Budi mengatakan, aplikasi PeduliLindungi digunakan untuk melakukan pengecekan, apakah seseorang sudah divaksinasi atau sudah dites Covid-19 dan sebagai salah satu syarat bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas.
Ia juga mengatakan, pemanfaatan NIK seseorang tidak etis karena merupakan hak pribadi dan tidak diperbolehkan dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
"Kalaupun kita kebetulan tahu, tapi kan ini sifatnya pribadi. Secara budaya dan negara hukum, kita harus menjaga privacy dari yang bersangkutan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, nomor induk kependudukan (NIK) Presiden Joko Widodo beredar di dunia maya.
Informasi itu menjadi perbincangan warganet karena menampilkan NIK secara lengkap, yakni 16 angka dan informasi pribadi Jokowi secara terperinci.
Adapun informasi tersebut berasal dari laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada bagian form calon presiden RI untuk Pemilu 2019.
Saat diakses, laman tersebut masih bisa dibuka dan data Jokowi masih tertulis secara lengkap.
https://nasional.kompas.com/read/2021/09/03/15092681/nik-jokowi-beredar-menkes-sekarang-sudah-dirapikan-dan-data-para-pejabat