Salin Artikel

Tiga Brigjen TNI Jalani Seleksi Calon Hakim Agung Kamar Militer

Adapun dari lima calon yang menjalani wawancara terbuka hari ini, tiga diantaranya berasal dari Tentara Republik Indonesia (TNI) berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen).

Ketiganya adalah Brigjen Slamet Sarwo Edy, Brigjen Tama Ulinta, dan Brigjen Tiarsen Buaton. Mereka merupakan calon hakim agung untuk kamar militer.

Berdasarkan data Komisi Yudisial, Slamet Sarwo Edy saat ini menjabat sebagai Kepala Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta.

Ia memulai kariernya pada tahun 1991 sebagai penasihat hukum Kodam Diponegoro Semarang.

Pria berusia 55 tahun ini pernah menjadi kepala pengadilan militer di Banda Aceh, Yogyakarta dan Balikpapan.

Pada 2017 lalu ia pernah menjadi Panitera Muda Pidana Militer Mahkamah Agung (MA).

Sementara itu Tama Ulinta merupakan Wakil Kepala Pengadilan Militer Utama. Perempuan berusia 56 tahun ini memulai karier pada tahun 2003 sebagai hakim militer di Medan.

Pada tahun 2012, Tama Ulinta pernah diangkat menjadi Kepala Pengadilan Militer II Jakarta.

Sebelum jabatannya saat ini, selama satu tahun bertugas sebagai Hakim Militer Tinggi di Pengadilan Militer Utama.

Calon hakim agung berpangkat bintang satu yang terakhir adalah Tiarsen Buaton.

Ia diketahui menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Hukum Militer Ditkumad.

Pria asal berusia 57 tahun asal Tapanuli Utara ini memulai karier tahun 1990 sebagai perwira hukum di Kodam Wirabuana yang saat ini bernama Kodam Hassanuddin, Makassar.


Berbeda dengan dua kandidat lainnya; Tiarsen Buaton tidak berlatar sebagai hakim pengadilan militer.

Ia lebih banyak mengabdi sebagai pendidik hukum untuk para anggota TNI.

Sebagai pengajar Tiarsen Buaton fokus pada materi hukum internasional, hukum humaniter (kejahatan perang), hukum organisasi internasional, dan hukum perjanjian internasional.

Diketahui selain tiga Brigjen tersebut, KY juga melakukan wawancara terbuka pada Panitera Muda Perdata Khusus MA, Haswandi, dan Hakim Ad Hoc Hubungan Industrial MA, Fauzan.

Proses wawancara terbuka para calon hakim agung sudah berlangsung sejak Selasa (3/8/2021) dan akan berakhir pada Sabtu (7/8/2021).

Selanjutnya KY akan memilih siapa saja yang nama yang terpilih untuk diajukan dan disahkan oleh DPR RI.

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/06/10364581/tiga-brigjen-tni-jalani-seleksi-calon-hakim-agung-kamar-militer

Terkini Lainnya

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke