Salin Artikel

OTT KPK, Ketika Dua Bupati Nganjuk Jatuh di Lubang yang Sama

Kali ini, KPK menangkap Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat yang diduga terlibat tindak pidana korupsi terkait jual beli kursi jabatan.

“Benar, KPK melakukan tangkap tangan di Nganjuk. Diduga TPK (tindak pidana korupsi) dalam lelang jabatan,” konfirmasi Wakil Ketua KPK Nuruf Ghufron pada Kompas.com.

Hingga siang ini, KPK belum mengumumkan jumlah uang dan sejumlah barang bukti lainnya terkait OTT tersebut.

Namun, OTT ini menjadi catatan, dua kali orang nomor 1 di Kabupaten Nganjuk terjerat korupsi.

Kasus kedua

Dikutip dari Kompas.id, Novi Rahman Hidayat adalah Bupati Nganjuk kedua yang ditangkap atas dugaan tindak pidana korupsi.

Sebelumnya, pada 2017, KPK juga menangkap Bupati Nganjuk periode 2013-2018, Taufiqurrahman, atas kasus korupsi yang sama, yakni jual beli jabatan.

Saat itu, Taufiqurrahman diduga melakukan jual beli jabatan dengan nilai Rp 1,3 miliar.

Berdasarkan catatan Kompas.com, Taufiqqurrahman masih harus berurusan dengan KPK karena masih menjadi tersangka atas dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Ia terakhir kali menjalani pemeriksaan di KPK pada 14 Oktober 2020 lalu.

Status Taufiqurrahman itu terkait dengan kasus penerimaan gratifikasi yang menjeratnya pada tahun 2017.

Taufiqurrahman diduga mengalihkan gratifikasi yang diteirmanya sejak tahun 2013 hingga 2017 dalam bentuk aset yang berbeda, seperti mobil dan pembelian tanah.

Baik Novi Rahman Hidayat dan Taufiqurrahman sama-sama memiliki hubungan dengan PDI-P.

Saat memenangkan Pilkada Kabupaten Nganjuk 2019, Novi berpasangan dengan Marhaen Djumadi sebagai calon Wakil Bupati diusung oleh PKB, Partai Hanura, dan PDI Perjuangan.

Sementara itu, Taufiq adalah kader sah dari PDI Perjuangan. Saat Taufiq terjaring OTT KPK pada 2017, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto berekasi cukup keras.

Ia menyebut bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri sudah berulang kali memperingatkan pada kadernya untuk tidak melakukan korupsi.

Mengenai kasus Taufiq, Hasto mengatakan bahwa saat itu, bahwa Mantan Bupati Nganjuk tersebut sudah berulang kali diingatkan oleh partai.

Setelah ditangkap KPK, Hasto mengatakan bahwa Taufiq sudah tak lagi menjabat sebagai Ketua DPC PDI-P Nganjuk.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri menyebut saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan atas Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat.

Ia menyebut bahwa tim penyelidik akan segera mengumumkan hasil temuannya dalam waktu 1x24 jam.

“Tim penyelidik akan segera menentukan sikap dalam waktu 1x24 jam terkait dugaan tindak pidana korupsi tersebut,” kata dia.

Ali juga menyebut bahwa operasi tersebut dapat dilakukan berkat kerjasama antara KPK dengan pihak kepolisian.

“Kegiatan tersebut merupakan kerja sama antara KPK dengan Bareskrim Polri,” ucap Ali.

https://nasional.kompas.com/read/2021/05/10/12593371/ott-kpk-ketika-dua-bupati-nganjuk-jatuh-di-lubang-yang-sama

Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke