Salin Artikel

Mengenal Pusrehab, Penghargaan Kemhan untuk Anggota TNI Penyandang Disabilitas

KOMPAS.com – Prajurit yang berperang atau berlatih tentu sangat mungkin mengalami cedera atau trauma. Lantas, bagaimana mereka menjalani hidup bila tidak bisa menjalankan tugasnya seperti sedia kala?

Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) memperhatikan hal tersebut dengan membentuk Pusat Rehabilitasi (Pusrehab) bagi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menyandang disabilitas.

Kepala Pusrehab (Kapusrehab) Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI dr. Nana Sarnadi, Sp.OG.M.M.R.S mengatakan, tugas Pusrehab adalah menyelenggarakan Rehabilitasi Terpadu meliputi, rehabilitasi medik, vokasional, sosial, serta pelayanan Rumah Sakit dr Suyoto.

“Tugas Pusrehab, pertama, menyelenggarakan rehabilitasi Return to Duty (RTD) untuk personel TNI dan pegawai negeri sipil (PNS) Kemhan penyandang disabilitas agar mereka memiliki jiwa yang mandiri, profesional, dan berjiwa entrepreneurship,” ujarnya kepada Kompas.com melalui telepon, Selasa (27/4/2021).

Kedua, lanjutnya, Pusrehab menyelenggarakan rehabilitasi medik paripurna Return to Combat (RTC) khusus penyandang disabilitas TNI agar mereka yang sudah menyandang disabilitas bisa kembali ke satuan tempur di mana mereka bertugas.

Ketiga, Nana mengatakan, Pusrehab bertugas menjalankan perumahsakitan. Fungsi rumah sakit ini adalah untuk melayani rehabilitasi penyandang disabilitas baik TNI maupun pegawai negeri sipil (PNS) untuk melakukan rehabilitasi medik.

“Tadi kan ada rehabilitasi medik terpadu dan medik paripurna, itu dilakukan di rumah sakit. Kemudian juga menjalankan fungsi rumah sakit secara umum. Maksudnya, seperti halnya penyakit penyakit yang umum ada di masyarakat,” terangnya.

Tugas perumahsakitan Pusrehab ini diwujudkan dengan hadirnya Rumah Sakit (RS) dr Suyoto yang memberikan pelayanan bagi penyandang disabilitas personel TNI dan PNS Kemhan.

“RS ini bukan hanya melayani TNI dan PNS Kemhan dan keluarganya tetapi juga melayani bagi masyarakat umum. Seperti pada pandemi saat ini, rs yang di bawah Pusrehab, seperti RS dr Suyoto, itu juga turut serta dalam penanggulangan pandemi Covid-19,” sebutnya.

Terkait proses pemulihan anggota TNI, dia menjelaskan, tidak semua anggota TNI yang mengalami disabilitas dibawa ke Pusrehab.

Mereka akan mendapatkan penanganan awal di Rumah Sakit setempat terlebih dulu dan diidentifikasi tingkat disabilitasnya berdasarkan evaluasi petugas kesehatan yaitu Panitia Evaluasi Kecacatan Prajurit.

Setelah itu, Panglima TNI melalui surat keputusannya akan menetapkan tingkat disabilitasnya, apakah masuk tingkat I, II atau III.

Adapun disabilitas tingkat I, yakni disabilitas jasmani dan/atau rohani yang tidak mengakibatkan pasien terganggu dalam menjalankan tugas di jajaran TNI dan PNS Kemhan.

Sementara itu, disabilitas tingkat II, yakni disabilitas jasmani dan/atau rohani yang mengakibatkan pasien tidak mampu lagi melaksanakan tugas keprajuritan dengan baik, namun masih dapat berkarya di luar jajaran TNI dan PNS Kemhan.

Sedangkan, disabilitas tingkat III adalah disabilitas jasmani dan/atau rohani yang mengakibatkan pasien tidak mampu sama sekali melaksanakan pekerjaan atau kegiatan apa pun, sehingga menjadi tanggungan orang lain.

“Penyandang Disabilitas TNI maupun PNS Kemhan mempunyai hak untuk mengikuti Rehabilitasi baik dilakukan rehabilitasi medik paripurna atau rehabilitasi terpadu selama 4,5 bulan. Contohnya yang kakinya diamputasi karena kena granat, terpaksa diamputasi satu kaki. Itu di tingkat dua,” jelas pria asal Bandung itu.

Selain memberikan rehabilitasi medis dengan kaki palsu, mereka juga dibekali dengan rehabilitasi vokasional guna memberikan berbagai keterampilan dan ilmu pengetahuan agar penyandang disabilitas mendapatkan kemampuan kerja.

Saat ini, Pusrehab memiliki 15 program vokasional, yakni automekanik mobil, automekanik motor, teknik pendingin, teknik komputer, operator komputer, teknik elektronika, teknik pengelasan, tata busana, desain grafis, fotografi, musik, pertukangan kayu, pertanian terpadu dan tata boga serta massage.

“Kategori tersebut ditentukan tergantung tes psikologi. Nah keterampilan itu dilakukan selama 4,5 bulan agar mereka kembali ke satuannya atau tempat tinggalnya dia bisa mandiri nantinya walau dalam situasi disabilitas,” ungkapnya.

Di samping rehabilitasi medis dan vokasional, Pusrehab Kemhan juga memberikan rehabilitasi sosial. Ini dilakukan guna mengembalikan kepercayaan diri para penyandang disabilitas, sehingga mereka bisa melaksanakan fungsi sosial dalam masyarakat.

Beberapa program yang ada dalam rehabilitasi sosial, yaitu bimbingan psikologi sosial, home visit, bimbingan lanjut, serta bimbingan olahraga dan seni.

"Dalam rehabilitasi ini, peserta bisa memilih beberapa olahraga, seperti tenis lapangan, scuba diving, renang, dan menembak," imbuh Nana.

Ia menjelaskan, dalam waktu 4,5 bulan, peserta rehabilitasi menjalani program secara berkesinambungan, antara rehabilitasi medik, vokasional, hingga sosial sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Nana mengatakan, Pusrehab lahir sebagai gagasan pendiri untuk memfasilitasi prajurit yang sudah berjuang untuk negara kemudian menyandang disabilitas akibat tugas operasi atau latihan.

Hal itu bermula pada 1960 ketika beberapa tokoh veteran Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) menggagas pembangunan fasilitas rehabilitasi bagi para penyandang disabilitas sebagai penghargaan yang wajar untuk mereka.

Namun, baru pada 1968, Menteri Transmigrasi, Veteran, dan Demobilisasi M Sarbini menghimpun gagasan tersebut dan menuangkannya dalam Naskah Proyek Rehabilitation Center ABRI/Veteran.

Sebulan kemudian, Surat Keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI Nomor Kep/A/273/1968 tanggal 6 Juli 1968 yang mengatur tentang penyelenggaraan rehabilitasi anggota TNI penyandang disabilitas di bawah Departemen Pertahanan dan Keamanan.

Keputusan itu pun menjadi cikal bakal Pusrehab seperti sekarang yang sudah memiliki asrama bagi pasien termasuk fasilitas vokasional dan menaungi RS dr Suyoto. Pusrehab juga menggandeng berbagai profesional untuk mengisi program vokasional termasuk instruktur.

Tidak hanya itu, beberapa anggota TNI yang mengikuti rehabilitasi di Pusrehab banyak pula yang berprestasi di bidang masing-masing, meski tak lagi bertugas sebagai prajurit.

Salah satunya adalah Mugiyanto dari Magelang yang terkena ranjau, sehingga kaki di bawah lututnya harus diamputasi. Kini, pria berpangkat Sersan Dua itu pun sukses mengembangkan usaha kebun kelengkeng dan agrowisata buah. Bahkan, dia juga kerap menjadi instruktur untuk Balai Latihan Kerja (BLK).

Setiap tahun, Pusrehab melaksanakan rehabilitasi terpadu RTD dalam dua gelombang untuk 100 peserta per gelombang. Sementara itu, program RTC dilaksanakan dua kali dalam setahun untuk 10 peserta per gelombang.

https://nasional.kompas.com/read/2021/05/05/11003491/mengenal-pusrehab-penghargaan-kemhan-untuk-anggota-tni-penyandang

Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke