Salin Artikel

Elektabilitas Prabowo yang Tersisa Setelah Dua Pilpres...

JAKARTA, KOMPAS.com – Hasil survei terhadap elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendapat beragam tanggapan.

Tingginya elektabilitas Prabowo saat ini dinilai wajar sebagai dampak dari dua kali pemilihan presiden (pilpres) sebelumnya. Prabowo menjadi calon presiden pada Pilpres 2014 dan 2019.

Ada pula pendapat soal kemungkinan munculnya tokoh baru sebagai alternatif jelang Pilpres 2024.

Sejumlah lembaga survei memang menunjukkan tingginya elektabilitas Prabowo sebagai modal untuk kembali berkontestasi.

Pada Februari lalu, Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat bahwa nama Prabowo berada di posisi teratas sebagai kandidat capres 2024 dengan 22,5 persen.

Posisi Prabowo berada di atas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebesar 10,6 persen. Kemudian, posisi ketiga diduduki oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 10,2 persen.

Hasil serupa ditunjukkan melalui survei dari Lembaga Survei Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), pada Senin (12/4/2021) kemarin.

Elektabilitas Prabowo bahkan mengungguli Presiden Joko Widodo hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam survei katagori elektabilitas terbuka. Nama Menteri Pertahanan itu dipilih oleh 24,5 persen dari 1.260 responden.

Kemudian Jokowi dengan 18.5 persen, Ganjar Pranowo 16,0 persen, Ridwan Kamil 13,3 persen dan Anies Baswedan dengan 12,5 persen.

“Muncul beberapa nama, yang di atas, Pak Prabowo Subianto, lalu Joko Widodo juga masih muncul, Ridwan Kamil, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Tri Rismaharini, Agus Harimurti Yudhoyono,” kata Kunto dalam diskusi virtual, Senin (12/4/2021).

Potensi munculnya nama baru

Merespons hasil survei terkait elektabilitas Prabowo, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan, masih ada kemungkinan munculnya tokoh baru sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Bahkan Mardani menilai, kemunculan sosok baru jelang pilpres dapat terjadi seperti kemunculan Jokowi ketika mendekati Pilpres 2014.

"Semua masih mungkin terjadi. Termasuk yang belum ada dalam daftar. Seperti pasar saham, ketika pasar adem ayem kadang menjadi peluang munculnya tokoh baru dalam setahun terakhir seperti kasus Pak Jokowi di 2014," kata Mardani saat dihubungi, Selasa (13/4/2021).

Bagi Mardani, tingginya elektabilitas Prabowo saat ini hanya menunjukkan masyarakat punya harapan besar terhadap ketua umum Partai Gerindra itu.

Secara terpisah, pengamat politik sekaligus pendiri KedaiKOPI Hendri Satrio menilai, tingginya elektabilitas Prabowo merupakan hal yang wajar. Sebab, Prabowo sudah dua kali maju sebagai capres pada 2019 dan 2014.

Hendri menyebut sisa elektabilitas setelah dua kali pilpres sebagai keunggulan Prabowo saat ini.

“Orang kalau ditanya calon presiden ya Prabowo, kan sudah dua kali jadi calon presiden, gitu kan. Jadi memang wajar, ini adalah sisa elektabilitas 2014, 2019,” kata Hendri kepada Kompas.com, Selasa (13/4/2021).

Karenanya, Hendri menilai elektabilitas Prabowo masih dapat berubah mendekati Pilpres 2024. Ia berpendapat, elektabilitas Prabowo akan tetap tinggi sampai muncul nama lain yang dianggap kuat menjadi presiden pada 2024.

Hingga saat ini pun, Hendri berpendapat, belum ada nama tokoh yang sangat kuat untuk menjadi calon presiden 2024.

“Sekarang belum ada nama yang terlalu kuat untuk sebagai calon presiden karena masyarakat paham itu harus didorong oleh partai politik," ujarnya.

Kader Gerindra ingin usung Prabowo 

Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman mengatakan, banyak kader ingin Prabowo kembali mencalonkan diri.

Namun, Habiburokhman mengatakan, masih belum ada keputusan apa pun terkait pencalonan pada Pilpres 2024.

“Kader Gerindra tentu kami sangat ingin beliau kembali nyapres, tapi belum ada keputusan apa pun soal itu karena tetap harus dengan persetujuan beliau,” kata Habiburokhman kepada Kompas.com, Senin (12/4/2021).

Selain itu, menurut Habiburokhman, tingginya elektabilitas Prabowo dalam survei karena publik mengapresiasi kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) dan elemen pemersatu bangsa.

Ia juga mengatakan partainya tidak akan terlalu reaktif dalam menanggapi hasil survei yang ada.

“Sebagian besar masyarakat sudah move on dari polarisasi 2019, Pak Prabowo bekerja semaksimal mungkin menjadi elemen pemersatu bangsa,” ujar Habiburokhman.

https://nasional.kompas.com/read/2021/04/14/10430401/elektabilitas-prabowo-yang-tersisa-setelah-dua-pilpres

Terkini Lainnya

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangkan Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangkan Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke