Salin Artikel

Dukung Program KKP, BRSDM Permudah Budidaya Perikanan melalui "Sipetak"

KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan, salah satu program terobosan pada 2021-2024 adalah meningkatkan produksi perikanan budidaya dengan potensi ekspor diantaranya, udang, lobster, dan rumput laut.

Oleh karena itu, kelayakan lahan tambak untuk budidaya menjadi bagian penting guna mendukung keberhasilan program tersebut.

Sebagai dukungan terhadap program KKP, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) menghadirkan sistem informasi pengelolaan tambak (Sipetak).

Sistem tersebut merupakan aplikasi buatan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAPPP), bagian dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) BRSDM.

Sipetak berfungsi mempermudah pembudidaya untuk mendapatkan informasi petakan tambak informasi jaringan saluran tambak, serta sungai dalam mengelola revitalisasi saluran dan manajemen kualitas air.

Maka dari itu, pemanfaatan web geographic information system (WebGIS) Sipetak harus disosialisasikan secara lebih luas kepada masyarakat.

Untuk kepentingan tersebut, BRPBAPPP menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dan diseminasi hasil riset 'Pemanfaatan WebGIS Sipetak berbasis Android kepada 90 penyuluh perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) serta Dinas Perikanan Kabupaten Pangkep di Kantor Bupati Pangkep, Selasa (6/4/2021).

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris BRSDM Kusdiantoro mewakili Kepala BRSDM, memberikan apresiasi terhadap hasil inovasi dari BRPBAPPP.

Ia berharap, Sipetak dapat menjadi 'jurus andalan' dalam membenahi subsektor budidaya perikanan nasional.

"Melalui Sipetak, kami berharap dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat untuk mendukung program pembangunan kelautan dan perikanan,” katanya, dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (7/4/2021).

Inovasi tersebut, lanjut Kusdiantoro, sejalan dengan program terobosan Kementerian KKP dalam mengembangkan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor dengan dukungan riset kelautan dan perikanan.

Senada dengan Sekretaris BRSDM, Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau turut merespons positif pemanfaatan WebGIS Sipetak.

Menurutnya, fungsi dan manfaat WebGIS Sipetak sangat membantu pengelolaan kegiatan budidaya pada skala petakan dan hamparan. Bahkan, inovasi tersebut juga bermanfaat baik untuk para penyuluh maupun para petambak.

"WebGIS Sipetak dapat bermanfaat bila diterapkan dengan baik di Kabupaten Pangkep. Saya sebagai bupati akan mendukung sepenuhnya. Sebab, potensi perikanan di Kabupaten Pangkep cukup besar dan belum maksimal dalam pengelolaannya," ujar Yusran.

Menanggapi dukungan tersebut, Kepala BRPBAPPP Maros, Indra Jaya berharap, kerja sama yang terjalin dengan Kabupaten Pangkep dapat terus terlaksana dengan baik.

"Kami ingin hasil riset ini dapat dimanfaatkan oleh Pemda Pangkep, sehingga implikasinya dapat langsung melihat data eksisting tambak yang ada di Kabupaten Pangkep,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Indra, diharapkan manfaatnya dapat dirasakan lebih besar bagi pemda dan stakeholder.

Indra menjelaskan, selain untuk meningkatkan kemampuan operasional bagi para peserta bimbingan teknis, aplikasi Sipetak juga bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan konstribusi calon surveyor dalam memperkaya data.

“Hal ini sekaligus meningkatkan akurasi informasi dari WebGIS Sipetak yang bersifat spasio-temporal,” ujarnya.

Sebagai informasi, Sipetak merupakan sistem informasi pengelolaan tambak dalam bentuk aplikasi prototipe teknologi WebGIS.

Teknologi WebGIS merupakan pengembangan sistem informasi geografis (SIG) yang berbasis internet.

Inovasi tersebut diciptakan sejak 2018 oleh peneliti sumber daya lahan dan lingkungan budidaya BRPBAPPP Maros, Tarunamulia dan tim.

Adapun tujuan Sipetak untuk mempermudah visualisasi dan interpretasi agar menjamin efektivitas penetapan kebijakan pengelolaan dan pengembangan budidaya tambak.

https://nasional.kompas.com/read/2021/04/07/14115991/dukung-program-kkp-brsdm-permudah-budidaya-perikanan-melalui-sipetak

Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke