JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden ke-12 Jusuf Kalla meminta kepada para dai yang akan berdakwah ke daerah-daerah tidak hanya membawa misi meningkatkan keimanan dan taqwa, tetapi juga membawa misi kemakmuran bagi masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Kalla saat meresmikan Rusunawa Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Muhammad Natsir di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (25/03/2021).
Untuk itu, Kalla berharap agar para dai tidak hanya dibekali dengan ilmu agama, tetapi juga ilmu lainnya yang berhubungan dengan peningkatan ekonomi masyarakat.
"Saya harapkan dakwah kita tidak hanya fokuskan tentang keimanan, tapi juga kemakmuran. Jadi dai itu jangan hanya menguasai ayat-ayat, tapi juga skill pertanian, perikanan, dan sebagainya sehingga ketika ia dikirim tidak perlu disubsidi lagi karena ini juga menguasai pertanian dan perikanan serta bisa mengajarkan masyarakat," ujar Kalla dalam keterangan tertulis, Kamis (25/3/2021).
Kalla memberi contoh Nabi Muhamamad yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga ilmu lainnya yang berkaitan dengan peningkatan ekonomi masyarakat.
Itu artinya, kata Kalla, para dai dapat meneledani kehidupan Rasulullah dalam berdakwah.
Bahkan, menurut Kalla, Nabi Muhammad lebih lama menjalani perannya sebagai pedagang dibanding sebagai nabi.
"Kalau kita melihat Rasulullah panutan kita semua, di mana ia lebih lama berdagang daripada menjadi rasul. Nabi berdagang dari umur 13 tahun sampai 40 tahun atau 27 tahun, menjadi rasul hanya 23 tahun. Jadi lebih lama Rasulullah berdagang daripada menjadi rasul. Jadi kalau kita memang mau konsisten maka ikutilah jejak nabi," jelas Kalla.
Kalla menambahkan, keberhasilan dakwah tidak hanya diukur dari seberapa banyak orang yang ke masjid, tapi bagaimana masyarakat yang dulu mustahiq (penerima zakat) menjadi muzakki (pemberi zakat).
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/25/16132131/jusuf-kalla-minta-dai-fokus-soal-keimanan-dan-kemakmuran