Tim tersebut dipimpin oleh Asisten Deputi Perlindungan Anak Kondisi Khusus Kemen PPPA Elvi Hendrani dan bersinergi dengan tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dinas PPPA Sulawesi Barat, serta jejaring perempuan anak di Mamuju.
“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak agar kebutuhan perempuan anak di pengungsian, baik di Mamuju maupun Majene terpenuhi," ujar Elvi, dikutip dari situs resmi Kementerian PPPA, Rabu (20/1/2021).
Elvi mengatakan, dalam memenuhi tugasnya, tim tersebut mengunjungi beberapa posko pengungsian termasuk dua pos pengungsian perempuan dan anak.
Di pos tersebut pihaknya memberikan 100 paket kebutuhan spesifik anak mulai dari kebutuhan gizi anak, vitamin dan popok bayi, 200 selimut, 2500 masker, serta lampu garam.
Termasuk pihaknya meminta dinas terkait untuk memantau kesehatan 30 orang ibu hamil yang ada di pengungsian.
Selain itu, pendataan korban yang termasuk golongan rentan di beberapa lokasi yang sulit dijangkau juga terus dilakukan.
“Kami juga memberikan perhatian besar agar korban meski berada dalam penampungan masih bisa melakukan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak)," kata dia.
Berdasarkan pemetaan sementara, kata dia, kebutuhan spesifik perempuan masih diperlukan.
Antara lain pemberian vitamin, makanan siap saji, masker, pembalut, pakaian dalam, obat-obatan, pampers khusus lansia, kursi roda untuk disabilitas.
Termasuk kebutuhan anak berupa obat untuk bayi, vitamin, pampers anak, susu formula, dan selimut bayi.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/20/11204621/kementerian-pppa-bentuk-tim-penuhi-kebutuhan-spesifik-perempuan-dan-anak